Wamenlu Venezuela Cerita di Depan Kepala BNN Petrus Golose: Pemerintahan Kami Sudah Sita Narkoba 22 Ton Tahun Ini
JAKARTA - Kepala BNN, Komisaris Jenderal Polisi Petrus Golose, dan Wakil Menteri Luar Negeri Venezuela, Capaya R Gonzalez, membahas upaya kerja sama antara BNN dan Venezuela dalam memerangi narkoba.
Pembahasan upaya kerja sama tersebut, sebagaimana dikutip dari Antara Sabtu 16 Juli, dilakukan saat Gonzalez yang didampingi Duta Besar Venezuela untuk Indonesia, Radames Jesus G Azuaje, mengunjungi Kantor BNN, Jakarta, Jumat 15 Juli.
Dalam kesempatan itu, Golose yang menyambut hangat kunjungan Gonzalez menjelaskan perbedaan BNN dengan lembaga antinarkoba di negara lain, yaitu mereka tidak hanya berfokus memberantas penyalahgunaan narkoba, tetapi juga mengoptimalkan upaya pencegahan, pemberdayaan masyarakat, serta rehabilitasi.
Lalu dari segi SDM, lanjut dia, BNN terdiri atas berbagai unsur lintas sektor, di antaranya polisi, jaksa, petugas Bea Cukai, dan petugas imigrasi.
Jenderal bintang tiga ini menambahkan BNN memiliki perwakilan hingga tingkat daerah, yaitu Badan Narkotika Nasional Provinsi dan Badan Narkotika Nasional Kabupaten/Kota BNNK di seluruh Indonesia.
Selain itu, dia juga menyampaikan bahwa BNN bertanggung jawab secara langsung kepada presiden dan mengoordinasi kementerian/lembaga terkait dalam upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.
Berikutnya, dia menjelaskan tentang angka prevalensi di Indonesia pada saat ini, yaitu jumlah pengguna narkoba yang dikaitkan dengan besar populasi dari kasus itu berasal.
Ia mengatakan, angka prevalensi di Indonesia meningkat dari 1,8 persen menjadi 1,95 persen atau setara dengan 3,6 juta jiwa terlibat dalam penyalahgunaan narkoba.
Dalam kesempatan sama, Gonzalez memberikan apresiasi tinggi atas kerja keras BNN dalam menanggulangi masalah penyalahgunaan dan peredaran narkoba. Menurut dia, pihaknya perlu belajar dari pendekatan BNN untuk mengatasi masalah narkoba karena Venezuela menghadapi persoalan cukup besar dalam kasus kejahatan itu.
Baca juga:
- Lewat Tengah Malam, Presiden Gotabaya Rajapaksa Tinggalkan Sri Lanka Naik Pesawat Militer
- BNN dan Polri Teken MoU Soal Rehabilitasi Penyalahgunaan Narkoba
- Cuma Mei 2022 Saja, Beredar Sabu 19 Kg di Kota Malang dan itu Sudah Dimusnahkan
- Diungkap Satgas Perbatasan RI-Malaysia, Barang Bukti Penyelundupan 29 Kg Sabu Dimusnahkan Polda Kalbar
Ia menyebutkan, narkoba yang sudah disita pemerintah Venezuela pada tahun ini sudah mencapai 22 ton.
Oleh karena itu, ujar dia, kerja sama dengan sejumlah negara, seperti di Benua Amerika dan Eropa telah dilakukan untuk memerangi peredaran narkoba. Sementara mengenai sinergi dengan Indonesia melalui BNN, kata dia, hal itu kerja sama yang pertama antara Venezuela dan negara di Asia.
Dalam pertemuan itu, Golose dia undang untuk berkunjung ke Venezuela dalam rangka penguatan kerja sama memerangi narkoba. Kunjungan itu juga menjadi kesempatan bagi kedua belah pihak untuk berbagi informasi dan pengalaman mengenai penanggulangan narkotika. Bahkan, kata dia, Golose juga dapat menjadi pembicara di berbagai universitas di Venezuela.
Menanggapi hal itu, Golose mengapresiasi undangan Gonsalez itu, namun dia memutuskan untuk menyelesaikan naskah kerja sama antara BNN dan Venezuela terlebih dahulu. Ketika hal itu sudah ditandatangani, kata dia, kunjungan ke Venezuela bisa diagendakan oleh BNN.
Di akhir pembicaraannya, Gonzalez menyampaikan pernyataan Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, yang berulang kali menyatakan urgensi perang melawan narkoba. Oleh karena itu, dia menilai pertemuan dengan BNN menjadi momentum penting dalam rangka memperkuat upaya memerangi narkoba, sebagaimana komitmen Venezuela.