Reses Komisi IV ke Sumba Tengah Temukan Fakta Sedih, Kurangnya Sumber Air
JAKARTA - Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi IV DPR meninjau lokasi Mesin Pentgering (Dryer) serta penggilingan padi atau Rice Milling Unit (RMU) di Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur.
Dengan adanya fasilitas tersebut diharapkan berguna bagi petani untuk mengolah proses mulai dari gabah hingga menjadi beras dengan efektif dan efisien dalam sekali alur. Unit ini dikelola bersama oleh gabungan kelompok tani (Gapoktan) bersama bernama 'Pro Oli Mila Parewa Tana'.
Setelah meninjau mesin Dryer dan RMU, Komisi IV DPR RI menggelar pertemuan dengan Sekretaris Daerah Sumba Tengah dan mitra kerja terkait untuk membahas food estate.
Dalam pertemuan terungkap, melalui program food estate, pendapatan produksi pertanian di Sumba Tengah mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Sebelum adanya program food estate, hasil produksi jagung 2,5 ton per hektar, setelah adanya program food estate hasil produksi jagung menjadi kurang lebih 6 ton per hektar. Untuk hasil produksi padi 3 ton per hektar, setelah masuknya food estate mengalami kenaikan produksi menjadi 4,7 ton atau 5 ton per hektar.
Dasar penempatan lumbung pangan atau food estate di Sumba Tengah karena 34 persen angka kemiskinan ada di wilayah tersebut, di mana tingkat kemiskinan di NTT mencapai 16 persen.
Baca juga:
- Lo Kheng Hong Sebut Alasan Investor Ritel Sering Rugi: Karena Mereka Lebih Dengar Influencer Ketimbang Saya yang Sederhana Ini
- Wali Kota Surabaya Ingatkan Satpol PP Akan Dipecat Jika Terbukti Jual Barang Sitaan
- Gotabaya Rajapaksa Mundur dari Presiden Sri Lanka, Surat Dikirim dari Tempat Pelariannya di Singapura
- Psikolog Sebutkan 4 Cara Ini Bisa Sembuhkan Trauma Psikis pada Korban Pelecehan Seksual
Anggota Komisi IV DPR Edward Tannur yang memimpin delegasi berharap dengan adanya food estate dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan mengurangi angka kemiskinan hingga tercukupinya kebutuhan pangan masyarakat.
"Jadi harus diingat food estate untuk mempersiapkan ketahanan pangan nasional juga untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Kemudian dapat menghilangkan busung lapar, jika makanan cukup pasti rakyatnya akan sehat, negara kuat," ungkap Edward, dalam keterangan tertulisnya yang dilihat dari laman resmi Parlemen, Jumat 15 Juli.
Selain mengenai cukup besarnya angka kemiskinan di Sumba Tengah, hal lain yang menjadi perhatian penting adalah masyarakat di daerah ini masih kekurangan air.
Dari penyampaian aspirasi, petani berharap melalui Komisi IV DPR RI dapat membantu Sumba Tengah untuk mengatasi permasalahan kekurangan sumber daya air ini mengingat air merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia.
Edward sangat memberikan perhatian khusus terkait permasalahan air ini, ia berharap dan akan berusaha agar Sumba Tengah dapat memiliki bendungan air.
"Kekurangan yang mendasar itu sumber daya air jadi sementara aspirasi yang diserap pembangunan embung, tapi itu untuk mengatasi sementara. Kemudian yang permanen juga harus ada yaitu (membangun) bendungan, karena bendungan dapat menampung debit air yang cukup besar dan dari air hujan juga bisa ditampung. Kemungkinan kalau ada air bisa panen setahun 2 sampai 3 kali, sekarang sudah susah, susai air jadi kekeringan," pungkas politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).