Surat Undangan Dikirim, Panitia Berharap Muktamar XI Alkhairaat Palu Dibuka Presiden Jokowi
PALU - Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Alkhairaat, Habib Ali bin Muhammad Aldjufri, mengupayakan Muktamar XI Alkhairaat dibuka langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi), akhir Juli 2022.
"Undangan sudah dikirim panitia pelaksana ke pihak Presiden dan kita masih menunggu jawabannya, mudah-mudahan diterima agar Muktamar XI ini langsung dibuka oleh Presiden Joko Widodo," katanya di Palu, Kamis 14 Juli.
Ia menjelaskan, fokus diskusi dalam pelaksanaan muktamar, ialah evaluasi serta pembukaan madrasah maupun pondok pesantren Alkhairaat ke wilayah Jawa dan Sumatera.
Tujuan lain muktamar, lanjut Ali, memupuk semangat silaturahim antar-Abnaulkhairaat dari generasi ke generasi, untuk menjaga pesan pendiri Alkhairaat, yakni Guru Tua atau Habib Idrus bin Salim Aldjufri.
Ketua Panitia Pengarah Muktamar X Alkhairaat K.H. Zainal Abidin memastikan seluruh pengurus komisariat wilayah (komwil), komisariat daerah (komda), serta Badan Otonom Alkhairaat hadir dalam muktamar itu.
"Yang akan hadir itu 14 komwil, 27 komda, serta Badan Otonom Alkhairaat, dan sampai saat ini seluruh rangkaian kesiapannya sudah 90 persen, kita sudah monitor juga beberapa peserta muktamar seperti dari wilayah Papua itu sudah berangkat ke Palu," tuturnya.
Baca juga:
- AKBP Brotoseno Akhirnya Dipecat Tidak Hormat dari Polri
- Pertamina Sebut Negara Rugi Jika Konsumsi BBM Subsidi Naik, PKB: Jika Hanya Cari Untung, Jangan Jadi Negara, Jadilah VOC!
- Lantik Perwira TNI-Polri, Pesan Jokowi: Pahami Strategi Pertahanan Masa Depan
- Data Kependudukan Jadi Persoalan Hadapi Pemilu 2024, DPR Minta KPU dan Pemda Bergerak
Ia mengemukakan evaluasi yang menjadi agenda muktamar adalah memperbarui kembali isi anggaran dasar (AD) dan anggaran rumah tangga (ART) sesuai yang sudah disetujui oleh mendiang Ketua Utama Habib Saggaf bin Muhammad Aldjufri.
Perubahan itu dinilai penting sebab dalam memasuki abad kedua, Alkhairaat akan menghadapi berbagai tantangan yang sulit diprediksi secara pasti dalam berbagai sektor.
“Karena ke depan tidak hanya bicara agama lagi, tapi bicara bagaimana pengembangan organisasi, bukan hanya tingkat nasional, tapi bagaimana peran-peran Alkhairaat di tingkat global seperti dalam konferensi Organisasi Kerjasama Islam (OKI) Rabithah Alam Islami di Mekkah," ungkapnya.
Ia mengatakan pentingnya persiapan Alkhairaat menghadapi tantangan masa depan.
"Kita merancangkan berbagai persiapan ini mulai dari infrastruktur, manajemen, sistem berbasis digital, hingga peningkatan sumber daya manusia di Alkhairaat itu sendiri," pungkasnya.