Usai Lolos dari Jerat Pailit, Bos Garuda Pede Kinerja Perseroan Mulai Positif di Semester II/2022
JAKARTA - Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra memproyeksikan perseroan akan mulai mencatatkan kinerja positif secara bertahap pada semester II/2022, usai dinyatakan lolos dari ancaman pailit.
Akselerasi pemulihan kinerja Garuda langsung jalan usai meraih kesepakatan homologasi melalui proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) pada akhir Juni 2022 lalu.
Irfan mengatakan, proyeksi pencatatan kinerja positif tersebut dapat dilihat melalui kinerja pendapatan usaha Garuda sejak bulan Mei 2022.
Garuda berhasil membukukan profitabilitas melalui pendapatan rute angkutan penumpang, kargo, carter, maupun pendapatan penunjang lainnya.
Namun, Irfan mengatakan, pendapatan usaha Garuda belum sepenuhnya pulih jika dibandingkan dengan periode pra-pandemi.
Perfoma profitabilitas yang mulai diperoleh Garuda tercapai setelah melakukan berbagai langkah penerapan cost leadership yang turut diselaraskan melalui restrukturisasi kewajiban usaha pada proses PKPU yang menjadi basis penting langkah akseleratif pemulihan kinerja Garuda ke depannya.
Lebih lanjut, Irfan mengatakan, proyeksi kinerja positif di tahun 2022 akan terus dioptimalkan Garuda secara bertahap dua hingga tiga tahun mendatang.
Hal ini agar dapat kembali ke level periode masa sebelum pandemi untuk menghasilkan profit yang optimal bagi kinerja usaha.
"Optimisme tersebut yang terus kami selaraskan dengan demand dan tren pergerakan penumpang yang semakin meningkat. Karenanya, kami optimistis melalui momentum tercapainya homologasi PKPU, Garuda dapat secara konsisten mempertahankan capaian kinerja positif serta kedepannya dapat segera membukukan profit," ujar Irfan dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, Rabu, 13 Juli.
Baca juga:
- Garuda Indonesia Kalah dari Lion Air Group dalam Market Share, Dirut: Kami Tak Fokus di Situ, yang Penting Cari Keuntungan
- Profil Emirsyah Satar dan Soetikno Soedarjo, Tersangka Korupsi Pengadaan Pesawat Garuda Indonesia
- Garuda Dapat Kucuran Rp7,5 Triliun dari PMN, Rudi Hartono Pertanyakan Alokasi Dana
Irfan mengatakan, tahun 2022 menjadi tahun krusial proses pemulihan kinerja Garuda selaras dengan berbagai langkah strategis.
Menurut Irfan, ini akan terus dioptimalkan perusahaan dengan tercapainya homologasi pada proses PKPU sebagai basis misi restrukturisasi yang dijalankan Garuda.
"Karenanya dengan berbagai momentum strategis yang terus diakselerasikan Perusahaan di tahun 2022 ini, kami optimistis kinerja korporasi akan berangsur pulih dalam waktu dekat melalui basis optimalisasi kinerja positif pada lini pendapatan usaha Garuda," ucapnya.