Waspada Tren Tipuan Telpon di TikTok mirip Vishing, ini Saran dari Pakar Keamanan Siber
JAKARTA - Pakar keamanan siber, Kaspersky baru-baru ini memberikan perhatian terhadap tren yang viral di TikTok. Di mana seseorang menelepon teman mereka menggunakan suara mesin penjawab otomatis dan menipu bahwa sejumlah dana besar akan ditarik dari rekening keuangan yang bersangkutan.
Kaspersky mengatakan bahwa tren mirip dengan skema penipuan ini bernama Vishing (Voice Phishing). Menurut penelitiannya, mulai dari Maret - Juni 2022, pakar menemukan kurang lebih 350.000 email vishing.
Vishing merupakan taktik penipuan dengan cara meyakinkan seseorang untuk menelepon penipu online dan membagikan informasi pribadi, misalnya data bank melalui telepon.
Baca juga:
- Berhasil Blokir 98 Persen Situs Dewasa, Kaspersky Safe Kids dapat Sertifikat dari Penguji Independen AV-Comparatives
- Cyber Immune Ini Diklaim Kebal Semua Jenis Serangan Siber
- Beberapa Antivirus Terpercaya ini Bisa Dipasang Agar Terhindar dari Situs dan Aplikasi Berbahaya
- Masih Banyak Korban Serangan Phising, Begini Rekomendasi dari Pakar untuk Cegah Kebocoran Data Perusahaan
Untuk melindungi diri Anda dari vishing, Kaspersky merekomendasikan hal berikut:
- Cek alamat pengirim email. Kebanyakan email spam datang dari alamat yang tidak tertulis dengan jelas, contohnya amazondeals@tX94002222aitx2.com atau sejenisnya. Dengan mengecek nama pengirim, yang mungkin saja salah eja, Anda bisa melihat alamat email lengkap. Jika Anda tidak yakin email itu asli atau palsu, cek di search engine.
- Pertimbangkan informasi yang diminta. Perusahaan resmi tidak menghubungi Anda secara tiba-tiba melalui email dan meminta data pribadi seperti rincian nomor rekening atau kartu kredit, nomor identitas atau data sensitif lainnya. Secara umum, pesan yang secara tiba-tiba datang meminta Anda “verify account details” atau “update your account information” harus disikapi secara hati-hati.
- Jika pesan itu berisi konteks yang mendesak, berhati-hatilah. Penipu atau spammers biasanya menggunakan taktik tersebut agar korban merasa terpojok. Contohnya, judul email mungkin memuat kata “urgent” atau “immediate action required” agar korban merasa harus melakukan tindakan.
- Mengecek tata bahasa dan ejaan adalah cara yang efektif untuk mengenali penipu. Salah penulisan atau tata bahasa yang buruk adalah pertanda. Demikian juga kata-kata yang aneh atau kalimat janggal, yang bisa jadi adalah hasil terjemahan email ke berbagai bahasa yang dilakukan berulang kali.
- Menginstall produk keamanan yang terpercaya dan ikuti rekomendasinya. Solusi yang aman akan menyelesaikan berbagai masalah secara otomatis dan memberi peringatan jika dibutuhkan.