Tak Ada PMK pada Hewan Kurban di Bantul, Pedagang Sudah Selektif

BANTUL - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, tidak menemukan kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan kurban yang dipotong pada hari raya Idul Adha 1443 Hijriah.

"Alhamdulillah ternak yang terkena PMK untuk hewan kurban tidak kita temukan," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul Joko Waluyo saat dikonfirmasi di Bantul, Minggu.

Menurut dia, tidak ditemukannya hewan kurban terkena virus yang menyerang mulut dan kuku itu, karena panitia hari raya Lebaran Haji maupun pedagang hewan kurban sudah selektif dalam menyediakan ternak yang sehat.

"Jadi masyarakat istilahnya terhadap ternak untuk hewan kurban dia lebih selektif dalam mencari hewan kurban," kata Joko seperti dikutip Antara.

Selain itu, kata dia, dalam pelaksanaan hewan kurban pada Idul Adha, pemerintah daerah mewajibkan adanya surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) yang dikeluarkan dokter puskeswan terhadap ternak yang didatangkan dari luar Bantul.

"Karena memang kemarin adanya wabah PMK itu sapi-sapinya banyak yang dari luar Bantul, sehingga kita harus selektif," katanya.

Sementara itu, dia mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun dari petugas pemantau dan pengawas yang diterjunkan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul, jumlah hewan kurban yang dipotong pada Idul Adha hingga Minggu, 10 Juli  sore sebanyak 17.020 ekor.

Dia menyebutkan, hewan kurban itu meliputi sapi sebanyak 5.867 ekor, kemudian kambing 3.964 ekor, dan domba sebanyak 7.189 ekor, dengan lokasi pemotongan hewan sebanyak 1.925 titik.