60 Petugas Diterjunkan Awasi PMK di Solo, Penjual Hewan Kurban Dadakan Tetap Dipantau
Ilustrasi pemeriksaan sapi terhadap ancaman PMK. (Antara)

Bagikan:

JATENG - Pemerintah Kota Solo akan menerjunkan 60 petugas memantau hewan kurban yang dijual termasuk pedagang dadakan. Upaya ini dilakukan menghadapi merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK) jelang Iduladha 2022

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Solo Eko Nugroho mengatakan, puluhan petugas itu akan memeriksa kondisi kesehatan hewan kurban.

Mereka nantinya akan disebar ke sejumlah tempat penjualan hewan kurban. Ia mengatakan jika pada pemeriksaan tersebut ditemukan ada hewan yang positif PMK maka akan dilanjutkan dengan isolasi.

Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada para pedagang menyediakan kandang khusus untuk isolasi bagi hewan yang terpapar PMK.

Selain itu, kata dia, setiap hewan kurban yang diperjualbelikan harus memiliki surat keterangan kesehatan hewan (SKKH).

"Pedagang harus bisa menunjukkan SKKH, termasuk saat hewan sudah disembelih dan ditemukan ada penyakit, bagian mana yang bisa dikonsumsi karena kan harus dipilah," katanya di Solo, Jawa Tengah (Jateng), dikutip dari Antara, Jumat 17 Juni.

Sebelumnya, pihaknya juga sudah aktif melakukan sosialisasi terkait kesehatan hewan terutama kepada takmir masjid.

"Kami sudah dua kali melakukan sosialisasi di lima kecamatan di Kota Solo," ujarnya.

Sementara itu, untuk di Kota Solo hingga saat ini sudah ada tujuh hewan ternak yang ditemukan terpapar PMK. Dari total tersebut dua hewan sudah dinyatakan positif dan lima lainnya diindikasikan PMK.