BMKG: Fenomena MJO Sebabkan Cuaca Buruk di Pantai Barat Selatan Aceh
NAGAN RAYA - Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) mengatakan fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) hingga kini masih menjadi penyebab utama terjadinya cuaca buruk di wilayah pantai barat selatan Aceh.
“Cuaca buruk tersebut seperti angin kencang dan hujan lebat,” kata prakirawati Stasiun BMKG Bandar Udara Cut Nyak Dhien Nagan Raya, Aceh, Almira dilansir ANTARA, Kamis, 7 Juli.
Fenomena Madden Julian Oscillation atau MJO, kata dia, merupakan aktivitas intra seasonal yang terjadi di wilayah tropis yang dapat dikenali, berupa adanya pergerakan aktivitas konveksi yang bergerak ke arah timur dari Samudera Hindia ke Samudera Pasifik.
Menurut Almira, fenomena MJO tersebut biasanya muncul setiap 30 sampai 40 hari lamanya.
Apabila fenomena tersebut aktif di wilayah Indonesia, maka akan berdampak ke aktivitas konvektif yang ada di Indonesia yang dapat menyebabkan cuaca buruk.
Baca juga:
- Bukan Anak Kiai Jombang Tersangka Pencabulan Santriwati, Polisi Amankan Simpatisan Pelaku
- Bandingkan Harga BBM di Indonesia dan Negara Lain, Jokowi: Kalau Naik Ada yang Setuju?
- Disebut Gunakan Taktik Kontroversial di Suriah, Barat Akui Jenderal Surovikin Otak di Balik Kesuksesan Serangan Rusia di Ukraina Timur
- Kasus Sopir Truk yang Dibegal dan Dibuang di Bogor Hanya Skenario Untuk Gelapkan 25 Ton Gula
Pihaknya memperkirakan faktor cuaca buruk di wilayah pantai barat selatan Aceh diperkirakan masih akan terjadi hingga Jumat (8/7) mendatang.
“Kami mengimbau masyarakat yang tinggal di pesisir barat-selatan Aceh, diharapkan selalu waspada adanya potensi cuaca buruk ini,” katanya menambahkan.
Selain itu, kata dia, dampak dari fenomena MJO tersebut juga dapat menyebabkan terjadinya gelombang tinggi di laut dengan ketinggian mencapai empat hingga lima meter lebih, tuturnya.