JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan sejumlah rekomendasi untuk menghadapi dampak Siklon Tropis Anggrek dan Bibit Siklon 99S yang tumbuh di Indonesia.
Deputi Bidang Meteorologi Guswanto menyatakan, adanya potensi hujan lebat dari dua fenomena tersebut, disamping fenomena regional yang terjadi sepekan mendatang.
"Mencermati perkembangan dinamika atmosfer lain selain sistem Siklon Tropis Anggrek dan Bibit Siklon 99S di atas, dapat diidentifikasi adanya fenomena lain yang dapat meningkatkan potensi cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan, yaitu Madden Jullian Oscillation (MJO) yang mulai aktif di wilayah Indonesia dan disertai dengan fenomena gelombang Kelvin dan Rossby Wave, selain itu penguatan aliran Monsun Asia Musim Dingin cukup berkontribusi juga untuk memicu peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan," kata Guswanto dalam keterangannya, Selasa 16 Januari, disitat Antara.
Potensi hujan lebat pada periode 16-18 Januari 2024 meliputi Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kep. Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatra Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
BACA JUGA:
Kemudian potensi hujan lebat pada periode 19-22 Januari 2024 di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kep. Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatra Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Terkait dengan potensi cuaca ekstrem tersebut, BMKG menghimbau untuk menghindari kegiatan pelayaran di wilayah perairan yang terdampak, menghindari daerah rentan mengalami bencana seperti lembah sungai, lereng rawan longsor, pohon yang mudah tumbang, tepi pantai, dan lainnya, mewaspadai potensi dampak seperti banjir/bandang/banjir pesisir, tanah longsor terutama di daerah yang rentan.
Kemudian agar stakeholder terkait dapat terus mengintensifkan koordinasi dalam rangka antisipasi bencana hidrometeorologi.
Untuk informasi prakiraan dan peringatan dini cuaca yang lebih detail terkait potensi hujan lebat hingga level kecamatan dapat diakses lebih lengkap di situs resmi BMKG "https://www.bmkg.go.id" dan laman media sosial BMKG.