Jokowi Berharap Masyarakat Atur Jarak Kehamilan
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau masyarakat untuk mengatur dan memperhatikan jarak antarkehamilan ibu, untuk memastikan tercukupinya gizi anak dan mencegah stunting atau kekerdilan.
"Diatur, sehingga ibu sudah pulih, gizinya baik, boleh punya anak lagi," kata Presiden saat berdialog dengan peserta acara puncak peringatan Hari Keluarga Nasional ke-29, di Medan, Sumatera Utara, yang disaksikan secara daring di Jakarta, Kamis 7 Juli.
Baca juga:
- RUU KUHP Hina Presiden Diancam Penjara 3,5 Tahun, Haris Azhar: Kenapa Presiden Dijadikan Setengah Dewa, Itu Kan Jabatan Publik!
- Usut Dugaan Pencucian Uang Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy, KPK Cari Aset yang Disamarkan
- Pria di Sragen Rekayasa Ibu Kandung Jatuh di WC, Saat Makam Dibongkar Terungkap Kepala Mayat Ada Bekas Luka Dipukul
- ACT Ajukan Audiensi, PPATK Menolak: Engga Ada Mekanisme Itu di Kita
Presiden pada kesempatan itu bertanya apakah seorang ibu boleh memiliki satu, dua, bahkan tiga anak dalam hidupnya.
"Jadi ibu-ibu ini boleh mempunyai anak satu, boleh? Anak dua, boleh? Anak tiga, boleh?" tanya Presiden, dikutip Antara.
Peserta terdengar ragu menjawab saat Presiden mengajukan pertanyaan boleh atau tidaknya seorang ibu memiliki tiga anak. Ada yang menjawab boleh, dan sebagian lainnya menjawab tidak.
Presiden pun menyampaikan bahwa seorang ibu boleh memiliki tiga anak, namun dia mengimbau agar jaraknya diatur lebih dari tiga tahun dari anak sebelumnya.
"Jangan tiap tahun punya anak. (Diatur) lebih dari tiga tahun. Dan yang paling penting menyiapkan pendidikannya agar menjadi SDM generasi penerus yang berkualitas," ujar Presiden.