Bappenas Klaim Siapkan 6 strategi untuk Transformasi Ekonomi Indonesia

JAKARTA - Deputi Bidang Ekonomi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Amalia Adininggar mengaku telah menyiapkan enam strategi untuk mentransformasi ekonomi Indonesia.

“Nantinya transformasi ekonomi ini diarahkan untuk memberikan fondasi perekonomian yang lebih tangguh dan adaptif,” kata Amalia dikutip dari Antara, Rabu, 6 Juli.

Adapun keenam strategi tersebut yaitu, peningkatan daya saing Sumber Daya Manusia (SDM), peningkatan produktivitas tiap sektor ekonomi, penerapan ekonomi hijau, transformasi digital, integrasi ekonomi domestik, dan pemindahan ibu kota negara (IKN).

Terkait peningkatan daya saing SDM, Amalia menuturkan, akan memperkuat sistem kesehatan, pendidikan, perlindungan sosial, serta riset dan inovasi.

Keenam strategi yang dijadikan referensi untuk membangun perekonomian nasional yang lebih inklusif dan berkelanjutan tersebut diharapkan dapat meningkatkan produktivitas guna mencapai visi Indonesia 2045.

Strategi yang juga telah tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2023 tersebut diharapkan dapat menurunkan risiko stagflasi bagi Indonesia akibat berbagai ketidakpastian global saat ini.

Amalia menyebutkan, risiko stagflasi pada negara maju sebagian besar dipicu oleh adanya output gap, tapi dalam negara berkembang, risiko stagflasi dipengaruhi oleh rendahnya produktivitas.

"Oleh sebab itu, bagaimana kita bisa menghindar atau menurunkan risiko stagflasi terhadap perekonomian Indonesia, kuncinya adalah peningkatan produktivitas,” ucapnya.

Adapun berdasarkan hasil riset Oxford Economic, Indonesia akan menghadapi risiko stagflasi yang lebih rendah dibandingkan negara lain seperti Filipina, Malaysia, Brazil, India, China, Afrika Selatan, Polandia, maupun Turki.