1 Juta Orang Bakal Ikuti Ibadah Haji Tahun Ini: Terbesar Setelah Pandemi, Masker Wajib di Masjidil Haram, Jemaah Asing Miliki Hasil Tes Negatif

JAKARTA - Jemaah berkain ihram putih dari seluruh dunia telah memadati jalan-jalan Makkah, Arab Saudi, ketika kota paling suci Islam bersiap untuk menjadi tuan rumah ziarah haji terbesar sejak pandemi virus corona.

Spanduk menyambut umat, termasuk pengunjung internasional pertama sejak 2019, menghiasi alun-alun dan gang, sementara pasukan keamanan bersenjata berpatroli di kota kuno, tempat kelahiran Nabi Muhammad.

"Ini adalah kebahagiaan murni," kata peziarah Sudan Abdel Qader Kheder kepada AFP di Mekah, menjelang acara yang diperkirakan akan dimulai pada 6 Juli, melansir CNA 4 Juli.

"Saya hampir tidak percaya saya di sini. Saya menikmati setiap momen," tandasnya.

Satu juta orang, termasuk 850.000 dari luar negeri, diizinkan menunaikan ibadah haji tahun ini, setelah dua tahun jumlah yang dikurangi secara drastis karena pandemi.

Setidaknya 650.000 peziarah luar negeri telah tiba sejauh ini di Arab Saudi, kata pihak berwenang pada Hari Minggu.

Pada tahun 2019, sekitar 2,5 juta orang mengambil bagian dalam ibadah, yang meliputi mengitari Ka'bah, 'kubus hitam' yang megah di Masjidil Haram, berkumpul di Gunung Arafah dan 'melempari setan' di Mina.

Ilustrasi foto udara kawasan Masjidil Haram, Makkah. (Wikimedia Commons/saudipics)

Tahun berikutnya, orang asing dilarang dan jamaah dibatasi hanya 10.000, meningkat menjadi 60.000 warga dan penduduk Saudi yang divaksinasi penuh pada tahun 2021, untuk menghentikan haji berubah menjadi penyebar super global.

Satu juta peziarah yang divaksinasi di bawah usia 65 tahun akan menghadiri haji di bawah kondisi sanitasi yang ketat, dengan Masjidil Haram, situs paling suci dalam Islam, dibersihkan dan didesinfeksi 10 kali sehari.

Beberapa hari setelah haji, Pangeran Mohammed akan menyambut Presiden AS Joe Biden yang, dengan harga minyak yang melonjak karena invasi Rusia ke Ukraina, telah mengingkari janji untuk mengubah Arab Saudi menjadi 'paria' atas pembunuhan 2018 jurnalis Jamal Khashoggi oleh agen Saudi .

Arab Saudi, yang di bawah reformasi baru-baru ini mengizinkan rave di Riyadh dan pantai-pantai campuran di Jeddah, sekarang mengizinkan perempuan untuk menghadiri haji tanpa ditemani oleh kerabat laki-laki, persyaratan yang dibatalkan tahun lalu.

Masker tidak lagi wajib di sebagian besar ruang tertutup di Arab Saudi tetapi akan menjadi wajib di Masjidil Haram. Jemaah haji dari luar negeri harus menyerahkan hasil tes PCR negatif.

Masjidil Haram akan 'dicuci 10 kali sehari oleh lebih dari 4.000 pekerja pria dan wanita', dengan lebih dari 130.000 liter desinfektan digunakan setiap kali, kata pihak berwenang.

Diketahui, sejak awal pandemi, Arab Saudi telah mencatat lebih dari 795.000 kasus virus corona, 9.000 di antaranya fatal, dalam populasi sekitar 34 juta.

Selain COVID-19, tantangan lain adalah teriknya matahari di salah satu wilayah terkering dan terhangat di dunia yang semakin ekstrem akibat dampak perubahan iklim.

Meskipun musim panas baru saja dimulai, suhu sudah mencapai 50 derajat Celcius di beberapa bagian Arab Saudi.

Namun bagi peziarah Irak Ahmed Abdul-Hassan al-Fatlawi, cuaca panas adalah hal terakhir yang dia pikirkan saat berada di Mekah.

"Saya berusia 60 tahun, jadi wajar jika saya lelah secara fisik karena cuaca panas, tetapi saya dalam keadaan tenang, dan itu yang terpenting bagi saya," sebutnya kepada AFP.