Indonesia Negara ASEAN Pertama Jadi Tuan Rumah KTT G20, Wapres Minta Pemuda Ikut Terlibat

MATARAM - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin berharap pemuda dapat ikut aktif dalam menyukseskan presidensi Indonesia di G20 pada tahun ini.

"Peran pemuda dalam Presidensi G20 tidak dapat dipandang sebelah mata. Melalui wadah resmi Youth 20 atau Y20, pemuda dapat turut menentukan arah kebijakan dan berkontribusi memulihkan ekonomi agar inklusif, kuat, dan berkelanjutan," kata Wapres di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis 30 Juni.

Wapres menyampaikan hal tersebut saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) XV Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI).

Pada tahun ini Indonesia menduduki presidensi G20 sebagai negara Asia Tenggara pertama yang menjadi tuan rumah KTT G20 dengan tema Recover Together, Recover Stronger.

"Para pemuda dipanggil untuk berperan aktif melalui berbagai isu penting, seperti pariwisata dan ekonomi kreatif, ketenagakerjaan, transformasi digital, transisi energi, dan isu lingkungan," ungkap Wapres.

Wapres melanjutkan, "Kita harapkan G20 ini itu membangun persahabatan dunia, membangun kesejahteraan bersama, bangkit bersama, maju bersama. Akibat pandemi, banyak negara yang mengalami kemunduran, bahkan kebangkrutan. Kita tidak ingin ada negara yang bangkrut."

Indonesia, menurut Ma'ruf, ingin membangun kerja sama dengan sebanyak mungkin negara.

"Nah, bagaimana kita membangun kerja sama yang baik supaya negara-negara yang maju itu bisa memberikan bantuannya, dorongannya, fasilitasnya kepada negara-negara berkembang dalam semua hal," kata Ma'ruf.

Wapres menyebut pengalaman Indonesia dalam merawat kemajemukan menjadi modal berharga bagi Presidensi G20.

"Indonesia mengusung tema Recover Stronger, Recover Together. Tema tersebut dipilih karena Indonesia memiliki keinginan untuk meningkatkan kerja sama masyarakat dunia agar pulih bersama dari keterpurukan akibat pandemi COVID-19. Indonesia berharap agar tidak ada satu negara pun yang tertinggal sehingga terwujud tatanan dunia yang berkeadilan," kata Ma'ruf.

Upaya Indonesia pada tingkat global, lanjut Ma'ruf, tentu saja membutuhkan ketahanan nasional dan stabilitas di dalam negeri.

"Kita lihat banyak negara mudah terpecah belah saat kondisi dalam negerinya tidak kuat. Penyebabnya bisa karena politisasi keagamaan, penyalahgunaan kekuasaan, atau rapuhnya fondasi perekonomian," ujarnya.

Wapres berharap Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia dapat memberikan rumusan gagasan dan mendukung pemerintah dalam menjalankan tugas sebagai tuan rumah G20.

"Saudara sekalian juga diharapkan aktif dalam event G20 yang menggandeng kaum muda, termasuk dalam pemberitaan positif melalui media sosial," kata Ma'ruf.

KTT G20 yang akan dihadiri para kepala negara dan pemerintahan anggota G20 akan berlangsung pada bulan November 2022 di Bali.

Hadir dalam peninjauan tersebut, antara lain, Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Ketua Presidium KMHDI I Putu Yoga Saputra, Wali Kota Mataram Mohan Roliskana, Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika.

Selanjutnya Ketua Presidium Forum Alumni Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia I Ketut Wiriana, Forkopimda NTB, bupati dan wali kota se-NTB, serta Ketua PD/PC KMHDI se-Indonesia.