Siklon Tropis Goni Diprediksi Menjauh, Tapi Indonesia Tetap Kena Dampaknya

JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatplogi, dan Geofisika memprediksi bahwa siklon tropis Goni diprediksi akan menjauhi Indonesia dalam 24 jam ke depan.

Diketahui, siklon ini muncul di samudera pasifik. Siklon tropis Goni bisa memicu gelombang tinggi pada perairan, hujan lebat, dan angin kencang.

Meski siklon menjauh, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati menyebut, ada dampak tidak langsung yang masih bisa terasa di Indonesia.

"Kendati bergerak menjauhi wilayah Indonesia, siklon tropis Goni tetap memberikan dampak tidak langsung terhadap cuaca di Tanah Air," kata Raditya dalam keterangan tertulis, Minggu, 1 November.

Raditya menyebut, dampak tersebut adalah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat terjadi di wilayah Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah.

"Kemudian, gelombang laut dengan ketinggian 4.0-6.0 meter juga berpotensi terjadi di perairan Laut Cina Selatan," ungkap Raditya.

Raditya mengimbau kepada masyarakat dan pemangku kebijakan di daerah, khususnya bagi wilayah yang diprediksi terdampak secara tidak langsung untuk tetap meningkatkan kewaspadaan.

Raditya juga merekomendasikan agar pemerintah daerah memperkuat kapasitas jajarannya dengan memaksimalkan potensi sumber daya manusia, untuk melakukan tindakan yang dianggap perlu berbasis pengurangan risiko bencana.

"Dalam hal ini, bencana alam yang dapat terjadi dan dipicu oleh faktor cuaca seperti banjir, banjir bandang, angin puting beliung, angin kencang dan tanah longsor perlu dicegah dan diantisipasi dengan baik agar kemudian tidak menimbulkan korban jiwa," jelas dia.

Seperti diketahui, posisi siklon tropis Goni berada pada 13.5 LU, 123.6 BT atau sekitar 1.150 kilometer sebelah utara Tahuna, Sulawesi Utara.

Saat ini, arah gerakannya menuju barat dan barat daya dengan kecepatan 15 knots atau 27 kilometer per jam, menjauhi Indonesia. Kekuatannya mencapai 90 knots atau 175 kilometer per jam dan memiliki tekanan 960 hPa.

Berdasarkan analisa prediksi 24 jam ke depan hingga Senin, 2 November pukul 07.00 WIB, posisi siklon berada pada 15.2 LU 118.4 BT atau sekitar 1.530 kilometer sebelah utara dan barat laut Tahuna, Sulawesi Utara.

Untuk arah gerakan siklon menuju ke barat dan barat laut dengan kecepatan 15 knots atau 27 kilometer per jam. Sedangkan kekuatannya menjadi melemah dari sebelumnya yakni 45 knots atau 85 kilometer per jam dan tekanannya naik menjadi 994 hPa.