Review Film Everything Everywhere All At Once: Gambaran Kompleksitas Seorang Ibu dengan Visual Terbaik
JAKARTA - Rumah produksi A24 menghadirkan sebuah film karya duo Daniels (Dan Kwan, Daniel Scheinert) bertajuk Everything Everywhere All At Once. Film yang dibintangi Michelle Yeoh diproduseri Russo bersaudara yang dikenal dengan sejumlah film Marvel.
Everything Everywhere All At Once menceritakan lika liku kehidupan Evelyn (Michelle Yeoh) yang mengurus bisnis laundry bersama suaminya, Waymond (Ke Huy Quan). Mereka juga memiliki seorang anak bernama Joy (Stephanie Hsu) yang mulai tumbuh dewasa.
Hari-hari Evelyn selalu sibuk. Namun satu hari itu, Evelyn bingung karena harus melaporkan pajak bisnisnya yang terancam, Ia dan Waymond menemui Deirdre (Jamie Lee Curtis) si petugas pajak yang sangat tegas.
Tidak cuma itu, Evelyn juga sedang mempersiapkan penyambutan dan ulang tahun ayahnya, Gong Gong (James Hong). Semua berubah ketika Waymond meminta Evelyn untuk melakukan instruksi di sebuah kertas.
Waymond meyakini Evelyn adalah sosok yang bisa memperbaiki hancurnya universe dan melawan Jobu Tupaki, master yang jahat dan ingin menghancurkan dunia.
Baca juga:
- Sinopsis Minions: The Rise of Gru: Kisah Gru Seorang Fanboy
- Film The Witch: Part 2. The Other One Cetak 2 Juta Penonton di Korea Selatan
- Adik Kandung Ungkap Kondisi Terbaru Marshanda: Bukan Hilang, Tapi Healing
- Curhat pada Maia Estianty, Dewi Perssik Mengaku Pernah Konflik dengan Orang Tua Angga Wijaya
Dengan durasi dua setengah jam, Everything Everywhere All At Once menghadirkan multiverse dan lapisan genre beragam. Sejak awal menonton, audio dan visual mendukung megahnya film ini.
Penonton tidak perlu banyak berpikir dan cukup nikmati elemen kejutan yang hadir dalam film. Ceritanya sendiri sangat kompleks meskipun latarnya mengambil dinamika keluarga imigran di Amerika Serikat. Perpindahan adegannya pun sangat koheren dan memanjakan mata. Sekali lagi, didukung visualnya sangat indah.
Tanpa sadar kita akan terbawa dengan pikiran Evelyn dan hubungannya dengan Joy. Satu sisi meledak di sisi lain mengharukan dan dapat dimengerti penonton. Lapisan multiverse yang membawa hubungan keduanya pun riuh dan menyenangkan.
Soal akting, Michelle Yeoh - Ke Huy Quan - Stephanie Hsu menampilkan performa terbaiknya. Kehadiran para aktor pendukung seperti Jamie Lee Curtis dan Harry Shum Jr. mampu memberikan ketenangan di tengah kerumitan hidup Evelyn.
Tetap saja, bintang utamanya ada Michelle Yeoh dan Stephanie Hsu yang menjadi fokus dalam film. Michelle Yeoh mungkin bukan nama baru, tapi film ini menyorotnya dengan sempurna dari segi akting dan koreografi kung fu-nya. Hal ini membuktikan pengalaman Michelle Yeoh dalam film tidak bisa diragukan. Sementara Stephanie Hsu hadir sebagai kejutan yang menambah keseruan dalam film berkali kali lipat.
Everything Everywhere All At Once akan menambah memori terbaik dalam menyaksikan sinema dan film ini bisa disaksikan di seluruh jaringan bioskop Indonesia.