Hacker Killnet dari Rusia Serang Website Lithuania karena Hentikan Transit Barang Seusai Sanksi NATO
JAKARTA - Situs web milik negara dan pihak swasta di Lituania menjadi sasaran peretasan pada Senin, 27 Juni oleh hacker Rusia. Para peretas ini mengklaim serangan itu sebagai pembalasan atas keputusan Vilnius untuk menghentikan transit beberapa barang di bawah sanksi Uni Eropa ke eksklave Kaliningrad, yakni suatu daerah yang terpisah secara geografis dari Rusia.
Otoritas pajak Lithuania mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah menghentikan semua kegiatan karena sejumlah besar upaya untuk terhubung ke sistemnya, meskipun semua data aman.
"Target utamanya adalah lembaga negara, lembaga transportasi, situs media," kata wakil Menteri Pertahanan Lithuania, Margiris Abukevicius, seperti dikutip Reuters. Ini menjadi tanda lain memburuknya hubungan antara negara Baltik anggota NATO, Lithuania dan tetangganya Rusia karena invasi Moskow ke Ukraina pada Februari lalu.
Kelompok peretas Rusia, Killnet, mengaku bertanggung jawab atas apa yang dikenal sebagai penolakan layanan terdistribusi (DDoS).
"Serangan akan berlanjut sampai Lithuania mencabut blokade," kata juru bicara Killnet, seperti dikutip oleh Reuters. "Kami telah menghancurkan 1.652 sumber daya web. Dan itu baru sejauh ini."
Baca juga:
- Yuk Lebih Wasapada! Kenali Apa itu Hacker dan Bagaimana Cara Kerjanya
- Iklan Sering Muncul Bisa Jadi Ciri Ponsel Anda Diretas, Ini yang Bakal Terjadi kalau Ponsel dan Komputer Anda Diretas
- Serem! Ini Daftar 8 Pencurian Kripto Terbesar Dalam Sejarah Cryptocurrency
- Microsoft Laporkan Peretas dari Rusia Serang 128 Organisasi dari 42 Negara Pendukung Ukraina
Kaliningrad terjepit di antara anggota UE dan NATO Polandia dan Lituania dan dipasok dengan kereta api melalui wilayah Lituania.
“Lituania mulai melihat tanda-tanda serangan pada 21 Juni,” kata Abukevicius.
Seorang juru bicara Dewan Keamanan Rusia pada 22 Juni menjanjikan pembalasan atas pengiriman barang mereka yang diblokir, dengan menyatakan bahwa ini akan memiliki "dampak negatif yang serius pada penduduk Lithuania".
"Sangat mungkin bahwa serangan dengan intensitas yang sama atau lebih besar akan berlanjut dalam beberapa hari mendatang, terutama di sektor transportasi, energi dan keuangan," kata Pusat Keamanan Siber Nasional Lithuania dalam sebuah pernyataan. “Jaringan aman yang digunakan oleh lembaga-lembaga negara juga termasuk di antara mereka yang terkena dampak.”
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, mengatakan pekan lalu bahwa Lithuania "hanya menerapkan sanksi Uni Eropa" dalam menghentikan pengangkutan barang-barang tertentu ke Kaliningrad, dan belum mengambil keputusan sepihak.