Arkeolog Temukan Kura-kura dan Telur dari 2.000 Tahun Lalu di Reruntuhan Kota Kuno Pompeii

JAKARTA - Sisa-sisa kura-kura dan telurnya telah digali oleh para arkeolog di Pompeii, kota Romawi yang terkubur dalam letusan gunung berapi pada tahun 79 Masehi. Hewan itu ditemukan tersembunyi di bawah lantai tanah liat sebuah gudang dan mungkin mati sebelum Vesuvius meletus.

"Ia telah menggali liang di mana ia bisa bertelur, tetapi gagal melakukannya, yang mungkin menyebabkan kematiannya," kata Valeria Amoretti, yang bekerja sebagai antropolog di lokasi tersebut, melansir Reuters 27 Juni.

Temuan yang tidak biasa terungkap selama penggalian di daerah yang telah hancur oleh gempa bumi dahsyat pada tahun 62 M, kemudian diserap ke dalam pemandian umum.

Situs ini awalnya merupakan rumah mewah dengan mosaik halus dan lukisan dinding, berasal dari abad ke-1 SM, dan para arkeolog tidak yakin mengapa bangunan itu tidak dipugar melainkan diambil alih oleh pemandian Stabian.

"Kehadiran kura-kura di kota dan ditinggalkannya domus yang mewah, menggambarkan sejauh mana transformasi setelah gempa pada 62 M," terang Gabriel Zuchtriegel, direktur jenderal Pompeii.

Sisa-sisa kura-kura di reruntuhan Kota Kuno Pompeii, Italia. (Sumber: pompeiisites.org)

"Jelas tidak semua rumah dibangun kembali dan daerah, bahkan yang di tengah kota, jarang dikunjungi sampai-sampai menjadi habitat hewan liar," lanjut Zuchtriegel.

"Pada saat yang sama, perluasan pemandian adalah bukti kepercayaan besar yang Pompeii mulai kembali setelah gempa, hanya untuk dihancurkan dalam satu hari pada 79 M," tandasnya.

Melansir situs Pompeiisites.org., penemuan ini merupakan bagian dari kampanye penelitian dan penggalian di Pemandian Stabian, yang dilakukan oleh Freie Universität Berlin dan Universitas 'Orientale' Napoli, bekerja sama dengan Taman Arkeologi Pompeii.

"Kampanye penggalian yang sedang berlangsung di Pompeii terus menghasilkan penemuan-penemuan baru dan penemuan-penemuan penting, yang menegaskan kekayaan luar biasa dari harta karun sejarah dan memori sejati yang mempesona seluruh dunia ini," jelas terang Menteri Kebudayaan Italia Dario Franceschini.