Vinfast, Pabrik Mobil Milik Konglomerat Vietnam Segera Jual Pikap Listrik untuk Pasar Amerika

JAKARTA - Startup kendaraan listrik asal Vietnam, Vinfast, akhirnya berhasil memasuki pasar truk pickup listrik. Pernyataan ini muncul dari seorang eksekutif puncak perusahaan ini di AS pada Kamis, 23 Juni.

Vinfast, salah satu unit milik konglomerat Vingroup Vietnam, berfokus pada peluncuran penjualan SUV listriknya di pasar AS akhir tahun ini. Namun platform kendaraannya memungkinkan untuk ekspansi ke jenis kendaraan lain.

"Kami ingin melayani kebutuhan pasar," kata , Craig Westbrook, chief service officer untuk Vinfast A.S., dalam acara Asosiasi Pers Otomotif di Detroit, saat menanggapi pertanyaan tentang Vinfast yang akan menjual pikap listrik.

"Jika kami memutuskan itulah yang dibutuhkan pasar dan terutama yang sesuai dengan merek kami, dan saya pikir itu benar-benar bisa, ya. Itu sesuatu yang harus kami pertimbangkan," tambahnya.

Ford Motor Co, Rivian  dan General Motors Co  saat ini sudah menjual truk pikap listrik, dan Tesla  berencana untuk memulai produksi pikap Cybertruck pada pertengahan tahun 2023.

Vinfast mulai membangun EV di Vietnam pada akhir tahun lalu dan menargetkan peralihan ke produksi listrik pada tahun 2023.

“Rencana perusahaan untuk memulai produksi kendaraan di sebuah pabrik di North Carolina tetap di jalurnya pada Juli 2024,” kata Westbrook. Vinfast berencana untuk membuka pabrik di AS dengan kapasitas tahunan 150.000 kendaraan, membangun SUV VF8 dan VF9.

Vinfast saat ini memiliki hampir 8.000 reservasi untuk SUV di Amerika Serikat, dan antara 40.000 dan 50.000 secara global, termasuk di Vietnam, Eropa dan Kanada.

Kendaraan VF8 dan VF9 akan memiliki harga mulai masing-masing 40.700 dan 55.500 dolar AS (Rp604 juta dan Rp823,juta).

“Tetapi itu tidak termasuk biaya untuk menyewa baterai listrik,” kata Westbrook. “Harga akhir dari sewa baterai belum ditetapkan, tetapi akan mulai "di bawah $100-an" sebulan.”

Menurut Westbrook, mulai tahun 2024, Vinfast juga akan menawarkan opsi untuk membeli baterai dengan kendaraan tersebut. Perusahaan mengharapkan konsumen akan terbagi rata antara sewa dan beli.