Berangkat ke Ukraina dan Rusia Bawa Misi Perdamaian, Jokowi: Perang Harus Dihentikan, Rantai Pasok Pangan Harus Kembali Aktif
JAKARTA - Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja mulai hari ini. Jokowi berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta dan akan menjalani sejumlah kegiatan, salah satunya bertandang ke Ukraina dan Rusia membawa misi perdamaian.
Agenda pertama, Jokowi akan terlebih dahulu ke Jerman untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 sampai tanggal 27 Juni. Indonesia, dalam KTT ini, berperan sebagai partner country dari G7 dan sebagai ketua Presidensi G20.
"Di sini kita akan mendorong, mengajak negara-negara G7 untuk bersama-sama mengupayakan perdamaian di Ukraina dan juga secepat-cepatnya mencari solusi dalam menghadapi krisis pangan, krisis energi yang sedang melanda dunia. Memang upaya ini tidak mudah, tapi kita Indonesia akan terus berupaya," kata Jokowi di Bandara Soekarno-Hatta, Minggu, 26 Juni.
Setelahnya, Jokowi akan akan mengunjungi Ukraina dan bertemu dengan Presiden Zelenskyy. Kepada Zelenskyy, Jokowi akan mengajaknya untuk membuka ruang dialog dalam rangka membangun perdamaian.
"Perang memang harus dihentikan dan juga yang berkaitan dengan rantai pasok pangan harus diaktifkan kembali," ungkap Jokowi.
Baca juga:
Setelah dari Ukraina, Jokowi akan langsung menuju ke Rusia untuk bertemu dengan Presiden Vladimir Putin. "Dengan misi yang sama saya akan mengajak presiden Putin untuk membuka ruang dialog dan sesegera mungkin untuk melakukan gencatan senjata dan menghentikan perang," lanjutnya.
Kemudian, agenda terakhir, Jokowi akan berkunjung ke Uni Emirat Arab untuk melanjutkan kembali pembahasan kerjasama ekonomi dan investasi antara Indonesia dengan Uni Emirat Arab.
"Kunjungan ini bukan hanya penting bagi Indonesia tetapi juga penting bagi negara-negara berkembang untuk mencegah rakyat negara-negara berkembang dan berpenghasilan rendah jatuh ke jurang kemiskinan ekstrim dan kelaparan," ungkap Jokowi.