PPI Melalui Aplikasi Warung Pangan Raih Marketeers OMNI Brands Of The Year 2022

JAKARTA - PPI Member Of ID Food raih Marketeers Omni Brands Of The Year 2022 untuk Brand aplikasi Warung Pangan. Anugerah diberikan di Jakarta pada Selasa 21 Juni.

Tahun ini, untuk keempat kalinya, Marketeers kembali menggelar penghargaan Marketeers OMNI Brands of The Year 2022. Ini merupakan bentuk apresiasi kepada para merek yang sukses menerapkan pemasaran omnichannel dalam berbagai sisi, di antaranya pada produk, kampanye pemasaran, Corporate Social Responsibility (CSR), servis, hingga promosi penjualan.

PPI untuk brand Warung Pangan bersama dengan 18 merek yang Marketeers nilai sukses menerapkan strategi omnichannel marketing ini.

Model pemasaran omnichannel ini semakin populer pada masa pandemi dan setelahnya, mengingat merek harus bisa memberikan pengalaman terbaik kepada konsumen di semua titik sentuh. Sejauh ini, penerapan omnichannel membawa dampak positif bagi para merek tersebut.

Bisa dikatakan, hampir semua yang menggunakan strategi ini berhasil membukukan pertumbuhan. Tentunya, tidak hanya dalam pendapatan, tapi dalam banyak hal lainnya, seperti jumlah konsumen hingga peningkatan loyalitas konsumen.

"Sudah saatnya merek menerapkan strategi omni untuk memberikan kepada pelanggan sesuatu yang personal, experiential, sekaligus social. Mengintegrasikan antara online dan offline sekaligus technology dan human touch," kata Iwan Setiawan, CEO Marketeers dalam keterangannya, Jumat 24 Juni.

Iwan menambahkan, untuk mengadopsi kehidupan digital di era saat ini, merek perlu menerapkan teknologi dalam seluruh aspek kehidupan manusia, melampaui komunikasi digital maupun media sosial.

"Dalam Marketing 5.0, bisnis perlu menunjukkan kepada pelanggannya bahwa penerapan teknologi yang benar bisa mengembangkan hidup mereka. Sudah saatnya mengakhiri dikotomi human dan machine, online maupun offline. Interaksi yang mengintegrasikan antara high-tech dan high-touch saat ini sudah menjadi keharusan," kata Iwan.

Selain menggali keunggulan strategi omnichannel para merek, Marketeers juga mencari insight tentang tren omnichannel ke depan. Sebab, setelah pandemi mereda, sejak pertengahan tahun lalu, aktivitas masyarakat cenderung mulai normal.

Memasuki tahun 2022, aktivitas masyarakat yang seperti sebelum pandemi semakin kentara. Tolok ukur paling gampang adalah kemacetan kembali menjadi rutinitas di mana-mana, terutama di kota-kota besar. Sehingga menjadi pertanyaan, bagaimana nasib strategi pemasaran omnichannel pada masa endemi dan setelahnya?

Ternyata, para pemasar akan terus menggunakan pendekatan omnichannel, meski sudah tidak ada pandemi. Sebab, menurut mereka strategi ini tetap relevan, terutama karena pandemi telah membentuk kebiasaan baru bagi konsumen, yakni semakin nyaman dengan layanan digital dan susah ditinggalkan.

Hal ini sejalan dengan konsep Warung Pangan PPI, dimana aplikasi ini digunakan oleh UMKM untuk memenuhi kebutuhan belanja stok warung, dengan fitur penunjang mulai dari WP Fund (pinjaman modal KUR), WP Asik (pinjaman modal TJSL), WP Grosir, WP Kasir dan WP Bayar Nanti.

Direktur Utama PPI Nina Sulistyowati pada kesempatan menghadiri acara penganugerahan ini menyampaikan, misu Warung Pangan ini adalah menjadi E-Commerce Enabler bagi pemberdayaan di bidang pangan dengan menyediakan produk pangan dan non pangan yang berkualitas dan terjangkau.

“Ini dilakukan dengan menjadi saluran distribusi pangan bagi produk BUMN Holding Pangan dibawah ID Food kepada masyarakat dengan menciptakan ekosistem pangan yang terdigitalisasi dari hulu hingga hilir secara berkelanjutan,” ujar Nina.

Sementara Direktur Operasi PPI Tri Wahyundo Hariyatno mengatakan, WP ini juga berfungsi dalam mendukung program pemerintah dalam menyalurkan minyak goreng curah satu harga ke UKM melalui program pemerintah dalam antisipasi kenaikan harga minyak goreng di masyarakat.

PPI Member OF ID Food dengan besutan Warung Pangan, saat ini telah memiliki 69 ribu mitra di seluruh Indonesia. Selain itu khusus untuk pendistribusian minyak goreng satu harga Rp14.000/liter saat ini tercatat kurang lenih 3.900 mitra/toko/warung/koperasi di 14 provinsi.