Sri Mulyani: APBN Bukan Lagi Mesin Utama Pertumbuhan Ekonomi Tapi untuk Menjaga Shock

JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan bahwa saat ini instrumen fiskal tidak lagi ditujukan sebagai sumber pertumbuhan ekonomi utama Indonesia. Pasalnya, sejumlah sektor produktif kini telah berada dalam fase pemulihan yang cukup baik dengan kemampuan ekonomi yang mulai mapan.

“Pertumbuhan ekonomi sekarang tidak tergantung lagi hanya dari sisi APBN,” ujarnya ketika memberikan paparan kepada awak media melalui saluran daring, Kamis, 23 Juni.

Menurut Menkeu, kondisi tersebut membuat pemerintah kini menggeser peran utama fiskal menjadi instrumen yang mampu mengelola tekanan maupun guncangan ekonomi.

“APBN mulai bergeser menjadi instrumen untuk menjaga shock dan tidak menjadi lokomotif utama pertumbuhan. Ini karena mesin pertumbuhan sudah mulai menyala seperti konsumsi, investasi, dan ekspor,” tegas dia.

Meski demikian, bendahara negara mengaku tetap waspada terhadap sektor industri keuangan yang kini sedang dalam fase gejolak yang tinggi.

“Volatilitas akibat inflasi tinggi dan pengetatan moneter telah menimbulkan gejolak yang cukup tinggi. Ini bisa terlihat dari VIX indeks dan MOVE indeks yang semuanya mengalami kenaikan, terutama pada bulan Juni saat The Fed belum mengumumkan peningkatan suku bunga,” tutur Menkeu Sri Mulyani.