Kim Jong-un Kumpulkan Jenderal Senior Bahas Operasi dan Restrukturisasi Militer, Korea Selatan Antisipasi Uji Coba Nuklir
JAKARTA - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un kembali memimpin pertemuan hari kedua pejabat-pejabat senior militer negara itu, dengan fokus penekanan pada operasi unit militer garis depannya, di tengah kekhawatiran atas potensi uji coba nuklir yang akan segera terjadi.
Hari kedua pertemuan Komite Militer Pusat Partai Buruh yang berkuasa tersebut membahas penambahan tugas operasi unit garis depan, modifikasi rencana operasi dan restrukturisasi formasi organisasi militer utama, kata Kantor Berita Pusat Korea (KCNA).
Lebih jauh, dalam pertemuan tersebut Pemimpin Kim Jong-un menekankan pentingnya upaya untuk meningkatkan kemampuan operasional unit garis depan, seperti melansir Reuters 23 Juni.
Pertemuan itu diawasi dengan ketat karena dapat memberikan petunjuk tentang waktu uji coba nuklir, yang tampaknya telah dipersiapkan Korea Utara selama berminggu-minggu. Pejabat Korea Selatan mengatakan, tes itu bisa datang 'kapan saja' dan waktunya akan diputuskan oleh Pemimpin Kim.
Tetapi, seorang pejabat di Kantor Kepresidenan Korea Selatan pada hari Rabu mengataka,n dia pikir Korea Utara dapat menunda apa yang akan menjadi uji coba nuklir ketujuh, dengan mempertimbangkan kalender politik China dan situasi COVID-19 negara itu.
Diketahui, Kim Jong Un pada Hari Selasa memimpin pertemuan militer, yang dilaporkan KCNA akan membahas tugas-tugas utama, untuk lebih meningkatkan fungsi dan peran komisi militer di semua tingkatan, serta garis kebijakan militer dan kebijakan pertahanan utama partai.
Tahun lalu, Pemimpin Kim menyusun rencana pengembangan militer yang mencakup bom nuklir yang lebih kecil, rudal hipersonik, satelit mata-mata dan drone.
Baca juga:
- Gempa Afghanistan: Jumlah Korban Tewas Bertambah hingga 1.000 Orang, Taliban Minta Bantuan Internasional
- PM Inggris: Momentum Rusia Dalam Perang di Ukraina akan Melambat, Pasukannya Kekurangan Sumber Daya dan Dipukul Mundur
- Edisi Terbatas, Mobil Listrik Mini Citroen Ludes Terjual Habis Kurang dari 18 Menit
- Sebut Presiden Xi Jinping Tidak Cukup Pintar dan Memintanya Mundur: Advokat Hak Sipil China Diadili Secara Tertutup, Tuduhannya Menumbangkan Kekuasaan
Pada Bulan April, ia meminta militer negara itu untuk "meningkatkan kekuatan mereka dalam segala hal untuk memusnahkan musuh", dan telah menguji sejumlah rudal balistik yang belum pernah terjadi sebelumnya tahun ini, termasuk rudal balistik antarbenua (ICBM), rudal hipersonik baru, rudal balistik antarbenua dan rudal jarak pendek yang berpotensi dirancang untuk senjata nuklir taktis.
Belakangan, Korea Utara baru-baru ini melaporkan wabah epidemi usus tak dikenal di wilayah terkenalnya, yang telah menambah tekanan lebih lanjut pada ekonomi yang terisolasi, yang telah berjuang melawan kekurangan makanan kronis dan gelombang infeksi COVID-19.