Membantu Cegah Infeksi, Gunakan 6 Rempah Terbaik Sebagai Antibiotik Alami
YOGYAKARTA – Obat yang bersifat antibiotik, umumnya perlu diminum sesuai resep dokter. Tetapi jika Anda memanfaatkan rempah dan bumbu yang bersifat antibiotik, bisa mengonsumsinya bersama minuman atau hidangan menu makan sehari-hari.
Menurut data yang dilansir Medical News Today, Rabu, 22 Juni, antibiotik sesuai resep seperti penisilin telah membantu orang untuk pulih dari penyakit dan kondisi fatal sejak tahun 1940-an. Data menunjukkan bahwa 1 dari 10 orang mengalami efek samping yang membahayakan sistem pencernaan setelah minum antibiotik. Ditambah lagi, data menunjukkan 1 dari 15 orang alergi terhadap jenis obat ini. Oleh karena itu, terdapat tujuh antibiotik alami dan terbaik yang bisa dikonsumsi sehari-hari.
1. Bawang putih
Bawang putih mungkin merupakan bumbu yang efektif untuk pengobatan sejak ratusan tahun lalu, khususnya melawan bakteri. Berdasarkan hasil tinjauan medis, bawang putih merupakan antibiotik alami untuk mencegah infeksi bakteri Salmonella dan Escherichia coli (E. coli). Bawang putih juga telah dipertimbangkan untuk digunakan melawan tubekulosis yang resistan terhadap berbagai obat.
2. Kunyit
Sebuah penelitian dilansir jurnal online Multidiciplinary Digital Publishing Institute (MDPI) pada tahun 2021, menemukan manfaat sejumlah rempah sebagai antibiotik. Salah satu diantaranya adalah kunyit dengan kandungan bermanfaat di dalamnya. Dalam tabel data menunjukkan bahwa kunyit antibiotik alami untuk melawan bakteri B. coagulans, S. aureus, dan B. subtilis. Kunyit dalam catatan studi dapat menghambat aktivitas perkembangan bakteri penyebab infeki kulit seperti bisul, abses, furunkel, dan selulitis.
3. Madu
Madu sejak zaman Yunani kuno dipakai sebagai salep yang membantu penyembuhan luka dan mencegah atau menghilangkan infeksi. Berdasarkan studi terkini, profesional kesehatan menemukan bahwa madu dapat membantu mengobati luka kronis, luka bakar, bisul, dan luka baring. Efektivitas madu sebagai antibiotik terbaik dikaitkan dengan kandungan hidrogen perosida.
4. Jahe
Penelitian tahun 2017 menunjukkan kemapuan jahe melawan banyak jenis bakteri. Jahe mampu menghalau radikal bebas, selain juga mengurangi mual serta membantu menurunkan kadar gula darah.
5. Cengkih
Cengkih secara tradisional telah digunakan dalam prosedur gigi. Penelitian terbaru menemukan bahwa ekstrak air cengkih, mungkin efektif melawan berbagai jenis bakteri termasuk E. coli dan virus herpes kompleks.
Baca juga:
- Apa Itu Probiotik, Prebiotik, dan Postbiotik? Kenali Perbedaan dan Manfaatnya untuk Kesehatan
- Mengenal Manfaat Bunga Lawang, Bisa Bantu Seimbangkan Hormon dan Jaga Imun Tubuh
- Enggak Boleh Sembarangan, 5 Jenis Makanan Ini Harus Dihindari Penderita Asam Lambung
- Meski Tergolong Tidak Berbahaya, Kenali 5 Penyebab Abses pada Kulit
6. Oregano
Dalam pemakaian sehari-hari, oregano kerap ditaburkan di atas hidangan, seperti pada seloyang pizza. Sebagai antibiotik alami terbaik, oregano dipercaya meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi peradangan. Hingga saat ini, oregano juga diolah menjadi minyak.