Desak Jepang Tidak Ikut Campur Pengembangan Gas di Laut China Timur, Beijing: Perairan di Bawah Yurisdiksi China
JAKARTA - China mendesak Jepang untuk tidak ikut campur dalam pengembangan ladang gas Beijing di Laut China Timur pada Hari Selasa, dengan mengatakan langkah seperti itu dilakukan di dalam yurisdiksi negara tersebut.
Pada Hari Senin, Kementerian Luar Negeri Jepang mengatakan China telah mendirikan fasilitas pengeboran baru untuk ladang gas di wilayah laut yang diperebutkan. Sementara, Tokyo berulang kali meminta Beijing untuk menghentikan program pengembangan sumber daya sepihak di sana.
"China telah melakukan pengembangan minyak dan gas di perairan yang tak terbantahkan di bawah yurisdiksi China di Laut China Timur," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin kepada wartawan, melansir Kyodo News 21 Juni.
"Jepang seharusnya tidak membuat pernyataan yang tidak bertanggung jawab," tegasnya.
Baca juga:
- Dua Warga AS yang Tertangkap di Ukraina Tidak Diakui Sebagai Tahanan Perang? Kremlin: Mereka Tentara Bayaran dan Lakukan Kejahatan
- Tok! Pengadilan Osaka Sebut Larangan Pernikahan Sesama Jenis Tidak Inkonstitusional
- Kanselir Jerman Sebut Presiden Putin Takut Percikan Demokrasi, Kemlu Rusia: Kami Tidak akan Membiarkan Kebakaran Lagi
- Rusia akan Meningkatkan Serangannya Jelang Pertemuan Pemimpin Eropa Pekan Ini, Presiden Zelensky: Kami Siap
Diketahui, fasilitas pengeboran baru dimaksud terletak di sisi China dari garis tengah yang diusulkan Tokyo, yang memisahkan zona ekonomi eksklusif kedua negara di laut, kata kementerian Jepang.
Sebelumnya pada tahun 2008, Beijing dan Tokyo menyetujui pengembangan gas bersama di daerah tersebut. Tetapi, negosiasi dihentikan pada tahun 2010 ketika ketegangan bilateral meningkat, setelah tabrakan kapal pukat China dengan kapal Penjaga Pantai Jepang.