Pasukan Ukraina di Sievierodonetsk Enggan Meletakkan Senjata, Rusia Manfaatkan Informasi dari Anggota Batalion Aidar yang Menyerah

JAKARTA - Militan dari batalion nasionalis Aidar yang menyerah kepada Milisi Rakyat LPR (Republik Rakyat Luganks), mulai bersaksi melawan sesama militan mereka yang memblokir pabrik kimia Azot di Severodonetsk, sebuah sumber yang dekat dengan Milisi Rakyat mengatakan kepada TASS.

"Saat ini, informasi yang diperoleh dari anggota Aidar, yang menyerah di Metyolkino, digunakan untuk negosiasi dengan militan," kata sumber tersebut, seperti dikutip 20 Juni.

Negosiasi dengan angkatan bersenjata Ukraina dan gerilyawan asing yang memblokir pabrik kimia Azot di Severodonetsk berakhir tanpa hasil pada Minggu, sebut sebuah sumber.

"Negosiasi dengan pasukan Ukraina di pabrik Azot sejauh ini tidak berhasil. Mereka tidak mulai keluar dan menyerah, tetapi pembicaraan terus berlanjut," tukas sumber itu.

Tentara bayaran asing yang menduduki pabrik kimia Azot di Severodonetsk bersama dengan batalyon nasionalis Aidar, memblokir negosiasi penyerahan sukarela kepada Milisi Rakyat LPR, ujar sebuah sumber.

"Mereka (tentara bayaran asing) menghalangi proses negosiasi. Jadi kami menunggu," sebut sumber itu.

Pada 18 Juni, sebuah sumber di Milisi Rakyat LPR mengatakan kepada TASS, sejumlah militan Aidar, termasuk para komandan, menyerah kepada pasukan LPR di Metyolkino, dekat Severodonetsk. Belakangan, ini dikonfirmasi oleh utusan LPR untuk Federasi Rusia Rodion Miroshnik.

Sementara pada Hari Minggu, Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov mengatakan di saluran Telegramnya, unit pasukan elite Akhmat Chechnya dan Milisi Rakyat LPR menyelesaikan pembersihan pemukiman Metyolkino.