Keluh Kesah Penonton Indonesia Open 2022 di Istora: Harga Makanan dan Minuman Bikin Kantong Kering
JAKARTA - Pencinta bulu tangkis Indonesia kembali bergairah. Dua turnamen besar akhirnya kembali digelar di Indonesia dengan penonton.
Dua turnamen itu adalah Indonesia Masters 2022 (8-12 Juni) dan Indonesia Open 2022 (14-19 Juni). Turnamen itu digelar di Istora Senayan, Jakarta.
Dua turnamen tersebut mendapatkan sambutan yang luar biasa dari penonton. Maklum, sudah dua tahun pencinta bulu tangkis di Tanah Air tak menyaksikan langsung event akbar BWF akibat pandemi COVID-19.
Sayangnya, masih ada pekerjaan rumah yang harus diperhatikan PBSI, selaku penyelenggara Indonesia Masters dan Indonesia Open. Banyak keluh kesah yang disampaikan penonton terkait penyelenggaran.
Mulai dari atmosfer yang kurang semarak, pembatasan di area Istora yang dinilai tak masuk akal, hingga harga makanan dan minuman yang bikin kantong kering.
Keluhan ini disampaikan Melia. Dia mengatakan, harga makanan yang mahal banyak dikeluhkan para pencinta bulu tangkis.
"Saya lihat stan makannya itu makanan-makanan yang memang di luar juga harganya segitu (mahal). Jadi kalau bisa ada UMKM yang masuk ke sini," tutur Melia, seperti dikutip dari Antara.
"Air mineral juga lumayan mahal Rp15 ribu. Karena kami wajib beli minuman di sini dan gak boleh (beli di luar) bawa masuk ke dalam, jadi kami bisa beli dua sampai tiga kali, dan itu lumayan mahal," lanjutnya.
Baca juga:
- Hasil Indonesia Open 2022: Dua Gelar Juara Disabet China, Tuan Rumah Tak Dapat Apa-Apa
- Jelang Duel Piala Presiden 2022 Persita Tangerang Vs Dewa United: Sama-sama Klaim dalam Kondisi Bagus
- Tiara Andini, Atlet Downhill Terbaik di Asia yang Pernah Jadi Satpam Perusahaan Swasta
- Finis Paling Belakang di Moto3 Jerman, Mario Aji: Saya Hampir Terjatuh
Sementara Tantri mengatakan, penyelenggaraan Indonesia Masters dan Indonesia Open tahun sebelumnya jauh lebih baik. Dia menuturkan, ada aturan yang justru membuat mereka tak nyaman.
"Masa kalau enggak punya tiket, enggak boleh masuk ke area (Istora). Kalau masuk stadion, oke lah tidak masalah," keluhnya.
"Ini juga kurang bersahabat untuk pengunjung keluarga, jajanan kurang variatif. Air mineral juga mahal."
"Jadi kalau menurut saya, lebih bagus yang digelar sebelum pandemi," Tantri menambahkan.
Ketua Panitia Pelaksana Indonesia Masters dan Indonesia Open, Alex Tirta. mengakui ada kekurangan dalam penyelenggaraan kali ini. Meski demikian, dia merasa pihak panpel sudah bekerja dengan baik.
"Kami mohon maaf jika ada kekurangan, tapi ini jadi pelajaran bagi panpel untuk pelaksanaan ke depan. Kami akan memperbaiki lagi sehingga tak ada lagi hal-hal yang kurang enak," ujar Alex Tirta.
"Mengenai masalah hype, saat ini mungkin baru pertama lagi kami mengadakan turnamen dengan penonton. Jadi hal-hal yang dimaksud bisa terjadi. Namun, kami dari panpel merasa semua baik," lanjutnya.