Ditanya Umur Program Kartu Prakerja Setelah 2024, Jokowi Sebut Keputusannya di Tangan Rakyat
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, usul keberlanjutan program Kartu Prakerja yang disampaikan oleh sejumlah penggunanya adalah bukti bahwa mereka merasakan betul manfaat program tersebut.
Hal itu disampaikannya setelah berkomunikasi dengan empat pengguna Kartu Prakerja dan dua di antaranya menyampaikan usulan agar program itu dilanjutkan bahkan setelah masa jabatannya berakhir 2024 nanti.
"Ya itu menunjukkan bahwa manfaat riil itu memang diterima oleh mereka, peserta kartu prakerja," kata Jokowi usai acara Temu Raya #KitaPrakerja di Sentul International Convention Center, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dikutip dari Antara, Jumat 17 Juni.
Ia juga mengingatkan kembali, data temuan Badan Pusat Statistik (BPS) yang melaporkan, 88,9 persen peserta Kartu Prakerja mendapatkan manfaat berupa keterampilan yang lebih baik atau keterampilan baru.
"Ini penting, data 88,9 persen adalah sebuah apresiasi yang sangat tinggi," ujarnya.
Saat ditanya apakah ia bisa memastikan bahwa Kartu Prakerja dapat berlanjut hingga 5-7 tahun ke depan, Jokowi meyakini "asalkan program ini bermanfaat, pasti rakyat akan meminta." Dia pun menyerahkan sepenuhnya umur program Kartu Prakerja kepada masyarakat setelah masa baktinya usai .
Kartu Prakerja adalah salah satu program yang dijanjikan Jokowi dalam kampanye Pemilihan Presiden 2019 dan resmi mulai bergulir sejak April 2020. Sejak itu, manfaat Kartu Prakerja telah diterima oleh 12,8 juta orang dalam angkatan kerja dan program tersebut kini akan memasuki gelombang ke-33.
Salah satu pengguna Kartu Prakerja, Prudencia dari Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur, sempat diundang Jokowi naik ke panggung untuk menceritakan pengalamannya dengan program tersebut.
Perempuan yang akrab disapa Dea itu belakangan mengusulkan agar program Kartu Prakerja tetap berlanjut meskipun Jokowi suatu saat sudah melengkapi masa jabatan keduanya.
"Usulnya maunya Prakerja jangan sampai di sini, maunya biar meskipun Bapak tidak jadi presiden lagi, lanjutkan terus sampai seumur hidup," kata Dea yang menjadi alumnus Kartu Prakerja gelombang ke-13 itu.
Pendapat dia diamini para pengguna Kartu Prakerja gelombang kesembilan dari Bogor, Sandi N Samiadji, yang juga mengusulkan agar para pengguna diberi pendampingan lebih lanjut setelah menerima manfaat Kartu Prakerja.
"Kalau bisa diperpanjang, walau Bapak lanjut atau tidak, lanjut program ini kalau bisa dilanjutkan. Karena bukan masalah presidennya, tapi manfaatnya. Kalau bisa pemasaran juga dibantu," ujar dia.
Baca juga:
- Naik Candi Borobudur Sekarang Wajib Pakai Sandal Bernama Upanat, Presiden Federal Jerman Sudah Mencoba, Kamu Kapan?
- Komorbit Calon Haji Indonesia 2022: 15.300 Jemaah Hipertensi, 5.600 Diabetes, 1.700 Jantung, 430 Asma, dan 148 Gagal Ginjal
- Disinggung Tak Jadi Presiden Lagi, Jokowi Balas Ribuan Alumni Kartu Prakerja yang Bersorak: Sudah Setop Nanti Ramai Lagi
- Kabupaten Tangerang Ranking 1 Kualitas Udara Terburuk se-Indonesia
Silaturahmi Temu Raya #KitaPrakerja, dihadiri sekira 8.000 alumni Kartu Prakerja dari seluruh Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, selaku ketua Komite Cipta Kerja hadir langsung dalam acara tersebut bersama Kepala Staf Kepresidenan sekaligus Wakil Ketua Komite Cipta Kerja, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko.
Turut mendampingi Jokowi dalam acara tersebut adalah Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, dan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.