11 Ibu Hamil Tertular HIV/AIDS di Kapuas Hulu, Awal Mulanya dari Putussibau Selatan Kalbar
KALBAR - Sebanyak 11 ibu hamil terkonfirmasi HIV/AIDS di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat (Kalbar). Mereka dinyatakan terpapar berdasarkan pemeriksaan rapid tes atau deteksi dini HIV/AIDS.
Sub-Koordinator Penyakit Menular dan tidak Menular Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kapuas Hulu, David Marwandi, mengatakan kini total HIV/AIDS di Kapuas Hulu menjadi 20 orang.
"Kami perkirakan tahun ini penderita HIV/AIDS akan meningkatkan dan yang menjadi daerah rawan adalah Putussibau Selatan dan Kalis," kata David
Dia menjelaskan, jumlah kasus HIV/AIDS sebelumnya sembilan orang dan tercatat telah menjalani pengobatan. Sedangkan berdasarkan catatannya pada 2016 hingga Mei 2022, jumlah orang yang terjangkit HIV/AIDS sebanyak 35 orang. Sebagian telah tiada.
Menurutnya, kasus HIV/AIDS di Kapuas Hulu berawal dari Kecamatan Putussibau Selatan dan Kalis, yang merupakan daerah rawan HIV/AIDS.
Baca juga:
- Puluhan Sekolah Khilafatul Muslimin Ajarkan Ideologi Bukan Pancasila, di Luar Khilafah Artinya Tagut atau Setan
- Penyelidikan Dugaan Korupsi Formula E, KPK Minta Eks Sesmenpora Jelaskan Pengelolaan Anggaran
- Jokowi Ajak Jerman Berbagi Teknologi dan Akses Pendanaan Pasar Karbon Hingga Mobil Listrik di Tanah Air
- Pembahasan Jokowi dengan Ketum Parpol di Istana, Surya Paloh: Prediksi IMF dan World Bank Soal 40 Negara Gagal
Lebih lanjut, dia menjelaskan, Dinas Kesehatan Kapuas Hulu terus berupaya melakukan pencegahan penularan HIV/AIDS melalui masing-masing Puskesmas dengan melakukan skrining kelompok berisiko, terutama ibu hamil untuk mencegah penularan dari ibu ke anak.
"Jika ditemukan ada kasus akan dirujuk ke rumah sakit untuk dilakukan konseling dan perawatan lebih lanjut, tetapi kendala kita kebanyakan penderita HIV/AIDS malu dan tidak mau kontrol ke fasilitas kesehatan," ujarnya.
Ia mengimbau kepada masyarakat Kapuas Hulu untuk menghindari pergaulan bebas atau seks bebas sebagai upaya mencegah penularan HIV/AIDS.
"Kami terus berupaya memberikan penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak tertular penyakit tersebut," pungkasnya.