5 Buruh yang Diamankan saat Demo di Depan Gedung DPR Sudah Dibebaskan Polisi

JAKARTA - Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin menegaskan, pihaknya telah membebaskan lima orang buruh yang sempat diamankan ketika terjadi kericuhan di depan Gedung DPR - MPR RI, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

"Tadi kita amankan dan kita beri peringatan keras karena mencoba menerobos pembatas," kata Kombes Komarudin, Rabu 15 Juni.

Kapolres mengatakan, massa buruh tersebut diamankan karena dianggap menyalahi aturan dari jalannya aksi unjukrasa.

"Kita peringatkan keras, datanya sudah kita ambil, sudah kita amankan. Mengotori apa yang menjadi niatan dari para buruh lainnya yang tertib," katanya.

Kombes Komarudin mengimbau masyarakat agar saling menghormati segala macam profesi yang bertugas. Baik itu, aparat maupun masa aksi di jalan, karena, lancarnya aspirasi adalah hal yang utama dalam aksi unjuk rasa.

"Ini yang tentunya kami jaga, kita lakukan konsep pengamanan," ujarnya.

Kapolres mengatakan jika pihak Kepolisian bertugas mengawal jalannya aksi unjuk rasa.

"Agar tidak dicemari oleh tindakan tindakan yang membuat ricuh oleh siapapun," katanya.

Sebelumnya diberitakan, menolak adanya pagar kawat berduri di depan gerbang Gedung DPR-MPR RI, sejumlah buruh terlibat baku hantam dengan aparat Kepolisian yang melakukan penjagaan di kawasan itu pada Rabu, 15 Juni, siang.

Kericuhan itu terjadi saat massa aksi datang di depan gedung DPR, sekitar pukul 10.40 WIB.

Saat mereka baru saja hendak berunjuk rasa, massa aksi merasa berkeberatan karena terdapat kawat duri yang dipasang di depan gedung DPR.

Menggunakan mobil komando, mereka memaksa membongkar kawat duri tersebut. Kemudian, sejumlah massa aksi dan kepolisian terlibat baku hantam di depan kawat duri.

Ada beberapa personel polisi yang bahkan terjatuh dan terkena kawat duri.