PDIP Tegaskan Elektabilitas Tinggi Bukan Faktor Utama untuk Diusung Jadi Capres

JAKARTA - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan elektabilitas tinggi bukan jadi satu-satunya tolok ukur untuk mengusung calon presiden tertentu. Ada hal yang sebenarnya lebih penting, yaitu semangat.

"Meskipun survei elektoral tinggi namun tanpa ada spirit, tanpa ada yang disebut Ibu Mega a burning of fire yang ada di dada setiap kader maka itu tidak ada artinya. Sehingga yang terpenting adalah suatu elan perjuangan like a burning a fire," kata Hasto kepada wartawan di Grand Paragon Hotel, Jakarta, Selasa, 14 Juni.

Saat disinggung apakah partai berlambang banteng itu melihat semangat itu pada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Hasto mengatakan, sikap ini sebenarnya ada pada tiap kader PDIP tanpa terkecuali.

"Kalau kader partai tanpa spirit juang itu bukan kader partai tapi gerombolan," tegasnya.

Tak hanya bicara soal semangat berjuang, Hasto mengatakan ada beberapa hal lain yang akan dinilai PDIP sebelum mengusung nama tertentu. Termasuk mampu atau tidaknya mereka mengemban amanah dan bagaimana keberaniannya dalam menanggung risiko bagi bangsa dan negara.

"Pemimpin itu diamati bagaimana kinerjanya, bagaimana karakternya. Komitmennya. Bagaimana keberaniannya di dalam menanggung risiko kepada kepentingan bangsa dan negara," tegasnya.

"Itu proses yang dijalankan Ibu Megawati Soekarnoputri dan juga sebagai insan yang bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa, tentu saja memohon petunjuk pada Tuhan Yang Maha Esa karena yang kita cari adalah sosok yang mampu bertanggung jawab kepada 270 juta lebih rakyat Indonesia," imbuh Hasto.

Sejumlah survei menyebut Gubernur Jawa Barat Ganjar Pranowo tinggi memiliki tingkat elektabilitas yang tinggi. Saiful Mujani Research & Consulting merilis hasil survei terkait elektabilitas tokoh dan hasilnya Ganjar unggul dalam semua simulasi.

Direktur Riset SMRC Deni Irvani menyampaikan elektabilitas Ganjar sebesar 14,3 persen dalam simulasi top of mind. Kemudian disusul oleh Prabowo Subianto sebesar 13,4 persen.

"Bila pemilihan presiden diadakan waktu survei, Ganjar Pranowo unggul signifikan atas lawan-lawannya, termasuk lawannya yang paling kuat, Prabowo dan Anies," ujar Deni dalam keterangan resmi, Kamis 9 Juni.

Tokoh yang berada di peringkat ketiga dan keempat ditempati oleh Joko Widodo dan Anies Baswedan dengan elektabilitas sebesar 8,2 persen

Dalam format pertanyaan semi terbuka 42 nama, Deni berkata Ganjar kembali mendapat mendapat dukungan terbanyak dengan 22,5 persen.

"Disusul Prabowo 17,5 persen, Anies Baswedan 13,2 persen," ujarnya.

Sedangkan dalam simulasi pilihan tertutup terhadap 3 nama, Ganjar juga menjadi jawara karena mendapat dukungan terbanyak 30,3 persen, disusul Prabowo 27,3 persen, dan Anies 22,6 persen.

Dalam simulasi pilihan tertutup terhadap 2 nama, Ganjar Pranowo mendapat dukungan terbanyak 39,9 persen, unggul atas Anies Baswedan 34,5 persen.

Terakhir, dalam simulasi pilihan tertutup terhadap 2 nama, Ganjar Pranowo mendapat dukungan terbanyak 38,4 persen, sementara Prabowo Subianto 36,6 persen.

“Dibanding 2 bulan lalu. Dukungan kepada Prabowo dan Anies cenderung tidak banyak berubah, Prabowo turun 0,1 persen, Anies 1,2 persen, sementara dukungan kepada Ganjar naik 4,4 persen,” jelas Deni.