Bagaimana Warga Tidak Takut, Tiga Anak Panah dari Besi Karat dan Proyektil Peluru Ditemukan Usai Aksi Penyerangan Preman
JAKARTA – Belum tuntas kasus pembacokan warga Jalan Kemuning, Rawa Bunga, Jatinegara, penyerangan kembali terjadi di wilayan yang sama. Bahkan para pelaku menggunakan senjata panah. Dibuktikan dengan ditemukannya anak panah di lokasi kejadian. Warga menduka aksi ini dilakukan oleh orang yang sama, preman Gunung Antang. Sebagian warga terpaksa mengungsi.
Warga Jalan Kemuning kembali diserang oleh kelompok tak dikenal. Peristiwa yang terjadi pada Selasa dinihari, 14 Juni itu diduga dilakukan oleh kelompok yang sama yang tidak terima anak buahnya ditangkap saat melakukan pencurian kotak amal di Masjid Al Barokah beberapa waktu lalu.
Menurut informasi yang dihimpun VOI, bentrokan antar dua kelompok massa ini terjadi akibat buntut dari penyerangan sebelumnya yang dilakukan kelompok massa dari arah lokalisasi Gunung Antang pada hari Senin, 13 Juni, sekitar pukul 03.00 WIB. Pada malam itu, terjadi dua kali aksi bentrokan antar kelompok.
Aksi penyerangan yang diduga dilakukan oleh preman Gunung Antang dilaporkan telah merusak sejumlah rumah warga.
Bahkan, salah satu warga di Jalan Kemuning, ditemukan busur panah terbuat dari besi dan proyektil peluru di rumah warga.
HB (45), warga sekitar mengatakan, penyerangan pada Senin terjadi mulai pukul 02.30 WIB. Ia mendengar suara tembakan lebih dari tiga kali.
"Ada peluru lebih dari tiga kali tembakan," ujar HB.
Baca juga:
- Warga Rawa Bunga Jatinegara Minta Polisi Profesional, Tangkap Preman Gunung Antang Pelaku Pembacokan
- Enam Orang Sudah Diperiksa Terkait Aksi Premanisme di Rawa Bunga Jatinegara, Tapi Polisi Belum Temukan Pelakunya
- Warga Rawa Bunga Jatinegara Minta Polisi Profesional, Tangkap Preman Gunung Antang Pelaku Pembacokan
- Lagi, Konsumen Mobil Honda Kena Perangkap Sales Nakal, Overlapping
HB menyebutkan, salah satu peluru disebut sudah diambil oleh jajaran Kepolisian Sektor (Polsek) Jatinegara.
"Iya, yang dipegang satu peluru. Tapi tembakan mah lebih dari tiga kali, banyak tembakannya," kata HB.
Selanjutnya, Polres Metro Jakarta Timur menggelar mediasi antara warga Jalan Kemuning dan Gunung Antang pada Senin, 13 Juni, malam.
Setelah proses mediasi yang tak berhasil, akhirnya bentrokan antar dua kelompok massa kembali terjadi pada Selasa, 14 Juni, sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.
"Habis mediasi, masih pecah lagi semalem. Tembakan gas air mata dari Polsek Matraman," kata Ketua RW 01 Kelurahan Rawa Bunga, Dwi Lestari saat dikonfirmasi VOI, Selasa, 14 Juni.
Bentrokan yang terus terulang membuat warga di Jalan Kemuning, RW 01, Kelurahan Rawa Bunga, Jatinegara kian resah. Mereka khawatir menjadi korban aksi kekerasan para pelaku penyerangan.