Jajaran Sri Mulyani Optimistis Sektor Perpajakan Tumbuh 15 Persen Ditopang Harga Komoditas

JAKARTA – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu mengungkapkan bahwa sektor penerimaan perpajakan yang terdiri dari pajak serta kepabeanan dan cukai bakal menorehkan kinerja yang positif.

“Kami memperkirakan bahwa penerimaan perpajakan pada 2022 akan mengalami pertumbuhan sebesar 15,3 persen pada tahun ini,” ujarnya saat melakukan rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Senin, 13 Juni.

Menurut Febrio, outlook tersebut didasarkan pada keyakinan penerimaan negara dari pungutan komoditas yang masih akan tetap tinggi hingga penghujung tahun nanti.

“Penerimaan perpajakan kita tetap optimistis, tetapi kita harus hati-hati dalam menghadapi ketidakpastian tersebut,” tuturnya.

Secara terperinci, anak buah Sri Mulyani itu menjelaskan bahwa penerimaan perpajakan bakal menembus Rp1.784 triliun dengan penerimaan pajak sebesar Rp1.485 triliun serta kepabeanan dan cukai Rp299 triliun.

Angka itu jauh lebih besar dibandingkan dengan realisasi penerimaan perpajakan 2021 yang sebesar Rp1.547,9 triliun dengan rincian pajak Rp1.278,6 triliun dan kepabeanan cukai Rp269,2 triliun.

“Penerimaan perpajakan telah kembali ke level pra pandemi. Pemulihan ekonomi dan harga komoditas turut mendorong kinerja penerimaan perpajakan pada 2021 yang lalu,” tegasnya.

Hal yang sama juga terlihat dari rasio perpajakan selama masa pandemi yang terus merangkak naik, yaitu pada 2020 sebesar 8,32 persen (dari produk domestik bruto/PDB), pada 2021 sebesar 9,12 persen, dan 2022 sebesar 9,55 persen.