Pemilik Usaha Babiambo Minta Maaf, Masyarakat Diminta Jangan Tersingung Soal Nasi Padang Babi
JAKARTA - Sergio, pemilik usaha Babiambo, nasi padang berbahan daging babi, meminta maaf karena dirinya sudah membuat kegaduhan di media sosial.
"Saya pribadi mewakili brand sebelumnya yang disebut Babiambo yang pernah beroperasi selama berapa bulan ingin meminta maaf yang sebesar-besarnya. Buat temen-temen atau saudara-saudara saya yang mungkin merasa tersinggung," ucap Sergio di Polsek Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat, 10 Juni.
Baca juga:
- Geger Warung Nasi Padang Pakai Daging Babi, Fadli Zon: Merusak Prinsip Kuliner Minang!
- Anak Buah Anies Cek Langsung ke Lapangan Nasi Padang Babi di Jakarta
- Heboh Nasi Padang Babi di Jakarta, Wagub DKI: Kreatif Boleh, Tapi Jangan Lukai Orang Lain
- Wali Kota Kediri Ingatkan Pemudik Taati Protokol Kesehatan dan Jangan Lupa untuk Vaksin Booster
Sergio menyatakan dirinya tidak berniat untuk melecehkan maupun menyakiti hati masyarakat terkait daging babi yang dipadukan dengan masakan padang. Menurutnya, dirinya hanya murni berbisnis.
"Mungkin saya berniat seperti melecehkan, tapi sama sekali tidak. Ini pure (murni) hanya saya mencoba usaha," ucapnya.
Sebelumnya, restoran bernama Babiambo tengah ramai di media sosial. Pemilik juga mempromosikan melalui platform daring pesan antar dimana terpampang jelas aneka masakan Minang nonhalal, nasi babi bakar, nasi babi rendang, gulai babi, nasi rames babiambo dan menu-menu lainnya.
"Bahkan dalam keterangan di akun instagram Babiambo, dengan jumawanya menyebut sebagai yang pertama makanan padang nonhalal di Indonesia," ujar Guspardi dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat, 10 Juni.
Menurut Legislator Dapil Sumatera Barat II itu, nasi padang dengan berbagai menunya merupakan produk kuliner dari Minangkabau dan dipastikan makanan yang halal. Guspardi pun geram dengan tindakan pemilik restoran yang membawa-bawa nasi Padang dengan menu babi. Menurutnya, hal itu tidak boleh dibenarkan dan dibiarkan.