Tegaskan Rusia Tak Bisa Diisolasi Negara Lain Secara Ekonomi hingga Politik, Kremlin: Tidak akan Berhasil
JAKARTA - Rusia tidak akan bisa diisolasi dengan memanfaatkan berbagai bidang, termasuk teknologi, oleh negara-negara tidak bersahabat, menurut Kremlin.
"Tidak ada yang berbicara tentang isolasi. Tidak mungkin untuk mengisolasi Rusia, terlepas dari kenyataan bahwa negara-negara yang tidak bersahabat, atau lebih tepatnya bermusuhan dengan kita, mencoba untuk mengisolasi kita secara ekonomi, politik, dan dalam bidang perdagangan," ujar juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, dikutip dari TASS 10 Juni.
"Mereka tidak dapat dan tidak akan berhasil , karena di dunia sekarang ini tidak mungkin untuk mengisolasi sebuah negara, terutama negara sebesar itu seperti Rusia," tandasnya.
Lebih jauh juru bicara Kremlin juga menekankan ,bahwa tidak ada negara yang ingin mengisolasi dirinya sendiri.
Ketika mengomentari kolom berita RBC oleh Utusan Khusus Presiden Rusia untuk Pengembangan Digital, tentang perlunya memperkuat kedaulatan digital dan teknologi negara itu, Peskov menyebut namanya sebagai "seorang ahli terbukti yang memegang pengaruh cukup luas dan merupakan otoritas yang kuat dalam bidangnya."
"Sekarang semua orang mengekspresikan sudut pandang yang berbeda tentang masalah kedaulatan teknologi dan ekonomi kita. Secara umum, karena semuanya berubah di dunia, dalam politik, keamanan, perdagangan, dan ekonomi, maka semua orang tertarik dengan masalah ini," ujarnya.
"Ini adalah masalah untuk didiskusikan. Saya yakin topik ini akan dibahas secara luas di Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg juga," tandas Peskov.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan Barat pada Hari Selasa, upaya untuk mengisolasi Moskow akan gagal, mengutip keberhasilan program luar angkasa Soviet sebagai bukti, Rusia dapat mencapai lompatan maju yang spektakuler dalam kondisi sulit.
Rusia mengatakan tidak akan pernah lagi bergantung pada Barat setelah Amerika Serikat dan sekutunya menjatuhkan sanksi yang melumpuhkan, untuk menghukum Presiden Putin atas perintahnya pada 24 Februari terkait "operasi militer khusus" di Ukraina.
Enam puluh satu tahun sejak Yuri Gagarin dari Uni Soviet melejit ke dalam buku-buku sejarah dengan menjadi manusia pertama di luar angkasa, Presiden Putin melakukan perjalanan ke Kosmodrom Vostochny di Timur Jauh Rusia, 3.450 mil (5.550 km) timur Moskow.
Baca juga:
- Tak Lulus Perguruan Tinggi Tapi Jadi Tentara Bayaran Terkenal, 'Algojo' Rusia Tewas di Tangan Sniper Ukraina saat Misi Pengintaian
- Pejabat Partai Penguasa Hina Nabi Muhammad, Al-Qaeda Ancam Ledakkan Empat Kota di India, Termasuk New Delhi
- 1.000 Tentara Ukraina yang Menyerah Dibawa ke Rusia untuk Penyelidikan, Jasad 210 Pejuang Dikembalikan ke Keluarga: Mayoritas dari Mariupol
- Presiden Putin Kehilangan Dua Komandan Paling Seniornya dalam Sehari, Ini 12 Jenderal Rusia yang Tewas Sejak Menginvasi Ukraina
"Sanksinya total, isolasi selesai tetapi Uni Soviet masih menjadi yang pertama di luar angkasa," kata Presiden Putin, menurut televisi Pemerintah Rusia, seperti melansir Reuters .
"Kami tidak bermaksud untuk diisolasi. Mustahil untuk mengisolasi siapa pun di dunia modern, terutama negara yang sangat luas seperti Rusia," tukasnya.
Diketahui, keberhasilan ruang angkasa Perang Dingin Rusia seperti penerbangan Gagarin dan peluncuran Sputnik 1 tahun 1957, satelit buatan pertama dari bumi, memiliki relevansi khusus untuk Rusia: kedua peristiwa tersebut mengejutkan Amerika Serikat.