M Taufik Kenang Perjuangan Bangun Gerindra dari Nol Usai 'Ditendang', Pernah Kampanye di Hadapan 3 Orang

JAKARTA - Mohamad Taufik mengenang kiprahnya membangun partai dari nol usai ditendang Gerindra. Kerja keras inilah yang membuahkan hasil sehingga nama gerindra moncer di publik Jakarta dan nasional. 

Pertama soal jumlah perolehan kursi Gerindra di dua kali masa jabatan Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta. Mulai dari Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat berseragam Gerindra sampai Sandiaga Uno yang berpasangan dengan Anies Baswedan. 

"Saya cuma mau menyampaikan saja kalau apa yang saya lakukan tidak sesuai dengan ekspektasi majelis kehormatan partai. Yang saya lakukan adalah kursi (DPRD) 6, 13 19. Kemudian gubernur dua kali dan wagub dapet," kata Taufik dalam konferensi pers di kawasan Jakarta Pusat, Selasa, 7 Juni.  

Taufik pun sangat menyayangkan keputusan Majelis Kehormatan Partai karena dirinya ikut membangun Gerindra dari nol.

"Gini, kalau anda tanya itu sebagai manusia pasti. Karena saya ikut membangun Gerindra dari nol di Jakarta. Saya pernah kampanye di hadapan tiga orang. Tiga orang saja. Saya diminta untuk kampanye yang datang cuma tiga orang, itu perjalanan yang menarik buat saya," terang dia. 

Meski demikian, tegas Taufik, sebagai kader maka dirinya akan tegak lurus dengan apa yang sudah diputuskan. Buktinya, saat dicopot dari jabatan sebagai Ketua DPRD DKI saja Taufik tidak pernah 'melawan'

"Kayak saya bilang tadi, minta maaf nih kalau apa yang saya lakukan tidak sesuai dengan ekspektasi kawan itu. Kalau sudah dipecat, kita terima aja dengan legowo, dengan lapang dada. Mudah-mudahan kita ketemu lagi dalam satu perjuangan," kata Taufik.

Taufik pun membantah kalau pemecatan dirinya ini merupakan sinyal pecahnya Gerindta di level DPD. Sejauh ini komunikasinya dengan rekan-rekan partai di DPD berjalan lancar, termasuk ke Ahmad Riza Patria. 

"Gerindra mana ada konflik, pecat-pecat aja, nggak ada konflik, dari dulu Gerindra itu nggak pernah ada konflik, aman-aman aja," terang dia.