Ungkap Kinerja Keuangan 41 BUMN pada 2021, Erick Thohir: Pendapatan Setara 99 Persen APBN, Laba Bersih Rp126 Triliun
JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencatat, laba bersih BUMN di 2021 tumbuh signifikan mencapai Rp126 triliun. Perolehan ini tidak terlepas dari keberhasilan transformasi yang dicanangkan Kementerian BUMN.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan perbaikan kinerja BUMN juga berdampak positif terhadap kontribusi untuk negara. Dimana total pajak, dividen, dan PNBP yang diberikan BUMN secara konsolidasi mencapai Rp371 triliun.
Lebih lanjut, Erick mengatakan total pendapatan BUMN di 2021 adalah Rp1.983 triliun atau setara 99 persen dari pendapatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
"Dari 108 BUMN menjadi 41 BUMN. Alhamdulillah laba 2021 dibandingkan tahun sebelumnya, yang tadinya Rp13 triliun, sekarang dengan segala efisiensi dan perbaikan model bisnis yang didukung Komisi VI, laba untuk 2021 sebesar Rp126 triliun. Ini adalah prestasi yang saya rasa luar biasa," ucap dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR, Selasa, 7 Juni.
Dengan segala pencapaian tersebut, Erick mengajukan penambahan anggaran Kementerian BUMN untuk 2023 sebesar Rp79,7 miliar atau menjadi Rp311 miliar dari sebelumnya yang hanya sebesar Rp232 miliar.
Erick menyebut pagu indikatif yang diberikan kepada Kementerian BUMN menjadi yang terkecil dibandingkan seluruh kementerian. Meski begitu, Erick menegaskan Kementerian BUMN tetap bekerja secara efisien dan kalkulatif.
"Jika tidak keberatan, kami menginginkan bisa tetap dijaga di angka Rp300-an (miliar), tidak terus menerus menurun seperti hari ini yang Rp194 miliar. Apalagi kalau melihat amanah yang diberikan Komisi VI, yang mana kami terus bisa memastikan pembukaan lapangan kerja, melakukan pendampingan kepada UMKM, dan terus juga menjaga proyek strategis nasional," kata Erick.
Baca juga:
- Kementerian yang Dipimpin Erick Thohir Ajukan PMN Tambahan 2023 Rp73,26 Triliun, Hutama Karya Kebagian Paling Besar Rp30,56 Triliun
- Ngeri! Menko Airlangga Blak-blakan di DPR Kalau RI Tengah Hadapi Krisis The Perfect Storm
- Dapat Tugas Banyak dari Jokowi, Penambahan Anggaran Kemenko Perekonomian Paling Tinggi
Catatan lain, ucap Erick, dengan total aset yang dikelola BUMN mencapai Rp8.998 triliun, maka pagu ini tentu sangat kecil dibandingkan beban yang dikerjakan. Erick juga optimistis setoran dividen akan kembali normal setelah pandemi nanti.
Capaian Kementerian BUMN dalam meningkatkan kinerja BUMN menuai apresiasi dari Komisi VI DPR. Salah satu anggota Komisi VI DPR, Mufti Anam, menyebut apa yang dilakukan Erick tidak mudah, terlebih di tengah tantangan akibat pandemi. Namun, ucap Anam, Erick berhasil melampaui sejumlah target yang dicanangkan.
"Kami sampaikan apresiasi atas kinerja 2021, catatan yang kami terima dividen sudah melampaui target, dari Rp35 triliun sudah tercapai Rp41 triliun. Ini kerja yang tidak mudah, tapi berhasil dilakukan," ucap Anam.
Sementara itu, anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Gerindra, Andre Rosiade. Kata dia, Erick berhasil mencatatkan sejarah dengan laporan keuangan BUMN yang terkonsolidasi.
"Apresiasi laporan keuangan konsolidasi yang Pak Erick paparkan. Ini pertama dalam sejarah, Kementerian BUMN mampu melakukan konsolidasi. Ini perlu kita apresiasi," kata Andre.