Silatnas Koalisi Indonesia Bersatu Dihadiri Projo, Pengamat: KIB Dapat Restu dari Jokowi

JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga, menyoroti kehadiran relawan Projo dalam acara silaturahmi nasional (Silatnas) yang digelar Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) pada Sabtu, 4 Juni, malam.

Menurutnya, kehadiran Projo menguatkan sinyal bahwa Presiden Joko Widodo merestui terbentuknya koalisi tersebut. Apalagi, kata Jamiluddin, partai politik yang tergabung dalam KIB yakni, Golkar, PAN dan PPP merupakan partai pendukung pemerintahan.

"Kehadiran Projo di KIB menguatkan dugaan koalisi ini mendapat restu dari Joko Widodo," ujar Jamiluddin di Jakarta, Minggu, 5 Juni.

Jamiluddin menilai, kedatangan Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi merupakan kepanjangan tangan Presiden Jokowi. Hal ini sekaligus menguatkan anggapan bahwa KIB merupakan koalisi bentukan istana untuk menentukan calon presiden yang akan bertarung di 2024 mendatang

"Karena itu, wajar kalau kehadiran KIB dinilai sebagai perpanjangan tangan Istana. Ini artinya, Istana menginginkan capres tertentu untuk diusung pada Pilpres 2024,” kata Jamiluddin.

Jamiluddin menduga, Koalisi Indonesia Bersatu disiapkan untuk mengusung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Sebab menurutnya, secara politik Projo merupakan kepanjangan tangan dari Jokowi.

"KIB tampaknya memang disiapkan untuk menjadi perahu Ganjar. Sosok inilah yang kiranya direstui Jokowi untuk melanjutkan programnya yang belum selesai, khususnya IKN,” bebernya.

Hal ini, tambah Jamiluddin, semakin membuat PDIP menarik jarak dengan Jokowi yang berdampak pada pecahnya kabinet Indonesia Maju. Sebab kata dia, ada indikasi bahwa KIB dan Projo akan memenangkan Ganjar.

"Peluang koalisi partai pendukung pemerintah terbelah akan semakin besar. Kalau ini terjadi, kabinet Jokowi berpeluang goyah. Sebab, kekuatan PDIP sangat dominan dalam koalisi partai pendukung pemerintah,” katanya

Sebelumnya, Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo), Budi Arie Setiadi, menyebut Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dideklarasikan dari Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) adalah koalisi yang cerdas.

Projo juga hadir di acara Silaturahim Nasional (Silatnas) yang digelar Koalisi Indonesia Bersatu di Hutan Kota, Senayan, Jakarta, Sabtu, 4 Juni, malam. Menurut Budi, koalisi tersebut diisi oleh komponen yang bagus antara parpol Islam dan nasionalis.

"PAN mewakili pemilih Muhammadiyah, PPP nahdliyin, Golkar yang nasionalis, kan ini komponennya bagus. Di bawahnya tidak benturan, saya yakin ini koalisi cerdas," ujar Budi kepada wartawan, dikutip Minggu, 5 Juni.

Budi menegaskan, Projo siap berdiskusi dengan Partai Golkar, PAN, dan PPP dalam membangun Indonesia yang lebih baik ke depan. Sebab, dia menilai, kerja sama antara ketiga partai politik itu merupakan sesuatu perlu didukung.

"KIB semangatnya sama dengan Projo. Dalam membangun negara yang besar ini kan tidak bisa sendirian, harus seluruh komponen bangsa, bersatu padu, kerja sama, bergotong royong," kata Budi.