Apa yang Dibicarakan Jokowi dan Kabais TNI di Bandara Umbu Mehang Kunda?
JAKARTA - Hari ketiga di Nusa Tenggara Timur, Kamis 2 Juni 2022, Presiden Joko Widodo dan Iriana mengunjungi Kabupaten Sumba Timur. Jokowi dan rombongan tiba di Bandar Udara Umbu Mehang Kunda sekira pukul 09.20 WITA, setelah menempuh penerbangan selama 35 menit dari Bandar Udara Haji Hasan Aroeboesman, Kabupaten Ende.
Presiden dan Iriana disambut Bupati Sumba Timur Khristofel Praing beserta istri, Komandan Kodim Letkol Czi Aditya Triwirawan, serta Kepala Polres Sumba Timur AKBP Fadjar Widyadharma.
Sebelum berjalan menuju ruang tunggu, Presiden dan Ibu Iriana menyaksikan tarian selamat datang dan dikalungi kain tenun khas Sumba Timur. Dari bandara, Presiden dan Ibu Iriana bersama rombongan melanjutkan perjalanan menuju tempat pengolahan sorgum.
Di bandara ini, Jokowi juga bertemu dengan Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI Letjen Joni Supriyanto. Keduanya tampak diskusi di Bandara Umbu Mehang Kunda, NTT.
Dari foto yang beredar keduanya terlihat berbicara serius. Lalu sempat berhenti sebentar di area dalam bandara sebelum melangkah ke arah pintu keluar bandara.
Baca juga:
- Jokowi Kirim Bantuan untuk Nenek Sofia Warga Ende NTT yang Gagal Bertemu Saat Presiden Kunjungan
- Mensesneg Tepis Segala Prasangka Hubungan Jokowi-Megawati Renggang: Baik-baik Saja, Tidak Ada Istilah Memanas
- Jokowi Tonton Ekshibisi Pacuan Kuda di Sumba Timur di NTT, Ibu Negara Ajak Siswa SD Mendekat: Ayo Sini
- Presiden Jokowi Ingin Perluas Tanam Sorgum di NTT Guna Kurangi Impor Gandum
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana memperluas area lahan tanaman sorgum di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) guna mengurangi ketergantungan impor gandum dan jagung sebagai sumber pangan.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi usai menanam benih dan memanen sorgum di Kabupaten Sumba Timur, NTT, Kamis, 2 Juni.
"Saya perintahkan kepada gubernur dan bupati untuk betul-betul memastikan berapa luasan lahan yang bisa dipakai untuk menanam sorgum sehingga kita tidak bergantung kepada gandum, tidak bergantung pada jagung dari impor," kata Presiden Jokowi.
Presiden menjelaskan lahan di Kabupaten Sumba pernah ditanami jagung, namun kurang produktif. Oleh sebab itu lahan dialihkan pada tanaman biji-bijian sorgum.
Saat ini luas lahan sorgum di Kabupaten Sumba Timur mencapai 60 hektare dengan produktivitas sebesar 5 ton per hektare.
Meski masih tergolong uji coba, petani dapat menghasilkan pendapatan sekitar Rp50 juta per hektare dalam satu tahun atau Rp4 juta lebih per bulan.