Perusahaan Milik Konglomerat Anthony Salim yang Merupakan Induk Indomaret Ini Raup Laba Rp296,4 Miliar di Kuartal I 2022
JAKARTA - Induk Indomaret, PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) mencatatkan pertumbuhan kinerja di kuartal I 2022. Pendapatan maupun laba bersih perusahaan milik konglomerat Anthony Salim ini tercatat meningkat sepanjang tiga bulan pertama tahun ini.
Dalam laporan keuangan DNET, dikutip Kamis 2 Juni, perseroan mencatatkan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar Rp224,8 miliar pada kuartal I 2022. Pendapatan ini meningkat 66 persen dibanding dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp135,4 miliar.
Sementara itu, bagian laba dari entitas asosiasi perseroan juga tercatat meningkat signifikan dari Rp26,9 miliar di kuartal I 2021, menjadi Rp227,4 miliar di kuartal I 2022.
Bagian laba dari entitas asosiasi ini diperoleh dari pengelola Indomaret PT Indomarco Prismatama senilai Rp212,6 miliar, produsen Sari Roti PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. (ROTI) Rp22,7 miliar, dan rugi dari jaringan waralaba KFC PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) sebesar Rp7,6 miliar.
Dengan kinerja pendapatan tersebut, emiten bersandi saham DNET ini mampu mencatatkan peningkatan laba usaha 333,7 persen menjadi Rp318,5 miliar, dari Rp73,4 miliar secara tahunan atau year on year (yoy).
Baca juga:
- Minyak Goreng Bimoli Milik Konglomerat Anthony Salim dan Filma dari Sinarmas-nya Taipan Eka Tjipta Widjaja Paling Sulit Ditemui di Jayapura
- Indofood Raup Laba Bersih Rp7,64 Triliun pada 2021, Konglomerat Anthony Salim Beberkan Beberapa Rencana Bagi Keberlangsungan Bisnisnya
- Minyak Goreng Bimoli Milik Konglomerat Anthony Salim Hilang di Kupang, Kenapa?
DNET pun mencatatkan peningkatan laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp296,4 miliar, meningkat 387,5 persen dari Rp60,8 miliar secara tahunan atau yoy.
Hingga akhir Maret 2022, total aset perseroan tercatat meningkat menjadi Rp18,3 triliun, dari Rp18 miliar di akhir Desember 2021. Total liabilitas perseroan tercatat turun dari Rp6,82 triliun di 31 Desember 2021, menjadi Rp6,7 triliun di 31 Maret 2022.
Sementara itu, total ekuitas perseroan meningkat menjadi Rp11,6 triliun di kuartal I 2022, dari Rp11,2 triliun di akhir tahun 2021.