Mendikbudristek Nadiem Makarim Dorong Pendidikan Pancasila Lewat Kurikulum Merdeka

JAKARTA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mendorong pendidikan nilai-nilai luhur Pancasila menjadi lebih realistis di kalangan generasi muda bangsa Indonesia. Ini bisa dilakukan melalui Kurikulum Merdeka yang merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar.

"Sejalan dengan visi Pak Presiden Joko Widodo, yakni mengedepankan pendidikan karakter murid secara utuh dengan berlandaskan nilai-nilai Pancasila, kami saat ini tengah mendorong pendidikan Pancasila yang lebih membumi dan lebih relevan dengan generasi muda melalui implementasi Kurikulum Merdeka," kata Nadiem di Jakarta, Rabu, 1 Juni.

Hal itu disampaikan Nadiem saat menyampaikan sambutan dalam seminar nasional Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa (FRPKB) bertajuk "Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta", seperti dipantau melalui kanal YouTube Untirta Official di Jakarta, Rabu, 1 Juni.

Menurut Nadiem, perubahan zaman telah membuat generasi muda memiliki cara berbeda dalam memaknai semangat nasionalisme dan kebangsaan, termasuk dalam mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila.

Menurutnya, Kurikulum Merdeka mendorong pembelajaran menjadi lebih sederhana, mendalam, merdeka, relevan, dan interaktif bagi seluruh peserta didik di Tanah Air. Kurikulum bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan literasi, numerasi, dan menguatkan karakter peserta didik sebagai pelajar Pancasila.

Dia mengatakan seorang pelajar Pancasila memiliki sejumlah profil, di antaranya beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, bergotong royong, bernalar kritis, kreatif, mandiri, dan memiliki kebinekaan global.

"Sekarang, profil-profil pelajar Pancasila tersebut tidak hanya diajarkan di sekolah, tetapi juga terus kami kampanyekan melalui konten-konten edukasi yang ditayangkan di kanal-kanal media sosial," ujarnya, seperti dikutip Antara.

Melalui cara itu, menurut dia, nilai-nilai luhur Pancasila yang telah dicetuskan Presiden pertama RI Soekarno dan Wakil Presiden pertama RI Moh. Hatta akan semakin dekat dengan generasi muda untuk meneruskan cita-cita para pendiri bangsa Indonesia.