Polisi Minta Pemda Ikut Antisipasi Kenaikan Kasus Cabul di Bukittinggi
BUKITTINGGI - Kasus asusila yang kerap terjadi di wilayah hukum Polres Bukittinggi, Sumatera Barat, membuat polisi setempat meminta perhatian besar dari seluruh kalangan termasuk pemerintah daerah Bukittinggi dan Kabupaten Agam.
"Setidaknya, ada 10 kasus pencabulan dan asusila yang kami tangani sejak awal tahun ini, kondisi ini memiriskan, kita minta betul perhatian pemerintah daerah dan seluruh kalangan," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bukittinggi, AKP Adriansyah Rollindo, di Bukittinggi, Senin 30 Mei.
Menurut dia, sejak penugasannya di Sumatera Barat, kasus cabul ikut mendominasi dan perlu segera tindakan bersama untuk mengantisipasi terjadinya kembali kasus serupa. "Kami perlu partisipasi, perkara cabul kian meningkat, besar harapan ke pemerintah untuk ada upaya, jangan anggap ini perkara biasa, dari tujuh Polres Dinas saya, rata-rata cabul mendominasi," katanya.
Menurut dia, selain upaya penyelamatan kepada korban, kondisi psikologis para tersangka juga perlu diawasi. "Kami selalu prioritaskan korban, tapi para tersangka juga harus ditindak tidak saja dari segi hukum, perlu juga penyuluhan psikis mereka karena dari beberapa kasus, terungkap para tersangka juga pernah menjadi korban tindakan asusila di masa lalunya," kata dia.
Menurut dia, para korban terkadang bisa menjadi pelaku di masa depan jika tidak segera ditindaklanjuti sejak dini. "Semacam virus berjangkit dan menular, korban bisa menjadi Pelaku, harus benar-benar diantisipasi, campur tangan pemerintah sangat kami butuhkan untuk meredam angka perkara cabul di wilayah hukum Polres Bukittinggi yang meliputi Bukittinggi dan sebagian Kabupaten Agam," katanya dikutip Antara.
Rollindo menyatakan, imbauannya kepada seluruh warga untuk lebih meningkatkan pengawasan kepada anak-anak dan keluarga terdekat. "Agar benar-benar menjaga anaknya, karena orang yang paling berpotensi membahayakan adalah orang di sekitar kita, tingkatkan kewaspadaan selalu," katanya.