Hati-Hati, Hindari Tidur dengan Rambut Basah karena Berisiko 3 Hal Ini

YOGYAKARTA – Kebiasaan buruk juga akan membuat hasil yang tidak baik, termasuk tidur dengan rambut basah. Setelah seharian lelah dan mandi keramas mungkin adalah cara untuk membuat tubuh terasa lebih segar. Tetapi tahan dulu, jangan sampai tertidur dengan rambut basah.

Beberapa dokter ahli memberikan rekomendasi, terutama terkait dengan tidur pada saat rambut masih basah. Berikut risiko ketika Anda tertidur pada saat rambut basah dan lembap.

1. Tempat bakteri tumbuh

Meskipun sehabis keramas, kombinasi antara panas dari kepala dan air yang masih menempel akan menciptakan kelembapan, apalagi rambut basah karena keringat. Kondisi tersebut merupakan tempat potensial untuk pertumbuhan bakteri. Menurut penjelasan dokter Po-Chang Hsu, MD., kelembapan mendukung bakteri dan jamur pada bantal.

Nah, ketika rambut masih basah, disarankan untuk membungkus dengan handuk lembut. Saran Nilong Vyas, MD., seorang dokter ahli di Sleep Foundation, pakailah pembungkus rambut yang menyerap air sebanyak mungkin. Jika rambut belum kering betul sampai mendekati waktu tidur, pakai pengering rambut agar menghilangkan sisa kelembapan.

2. Terinfeksi jamur

Kulit kepala bisa ditumbuhi jamur apabila tidur dengan rambut basah, kata dokter Hsu. Salah satu jenis jamur yang tumbuh di rambut adalah Malassezia. Jamur tersebut berkontribusi menyebabkan ketombe dan dermatitis.

3. Rambut rusak

Rambut yang basah lebih rapuh daripada saat kering. Ketika setelah keramas, tahan dulu jangan tidur. Sebab membuat rambut patah dan panjang tumbuh bercabang karena gesekan. Tambah Hsu, rambut basah rentan terhadap kerusakan.

Gesekan dapat diminimalisir dengan mengganti sarung bantal berbahan sutra. Kain sutra dapat membantu meminimalisir gesekan, tetapi Anda tetap harus menghindari tidur dengan rambut masih basah. Meskipun rambut basah tidak membuat Anda sakit, tetapi tetap disarankan tidur dengan rambut kering.