Eksklusif Jessica Mila Ungkap Tantangan Beradu Akting dengan Boneka Animatronik
JAKARTA - Jessica Mila kembali berakting lewat film teranyarnya bertajuk The Doll 3. Ia berperan sebagai Tara, seorang manajer pemasaran di toko mainan yang mengalami kejadian yang menyedihkan hingga sebuah boneka hadir dalam hidupnya.
The Doll 3 merupakan proyek horor terbaru Jessica Mila. Ini bukan pertama kalinya Jessica berperan dalam film horor namun ia mengaku ada tantangan baru dalam perannya kali ini.
Jessica Mila ditantang beradu akting dengan boneka animatronik dalam film The Doll 3. Boneka animatronik adalah boneka yang bisa dikontrol dengan remote control sehingga tidak memerlukan CGI.
“Yang menarik dari The Doll 3, pertama bonekanya menarik banget. Kalau The Doll 3 yang bekerja yang jahat itu bonekanya sendiri,” jawab Jessica Mila kepada VOI beberapa waktu lalu.
“Jadi ini pertama kalinya ya di universe The Doll ada karakter boneka yang seperti ini dan selebihnya menarik karena dramanya kuat,” tambahnya.
“Yang pasti susah sih untuk beradu akting dengan boneka. Jauh lebih susah dibanding harus adu akting sama manusia,” ungkap Jessica Mila.
“Karena ketika sama boneka kan, dia nggak ada emosinya. Jadi kita nggak bisa saling bertukar emosi. Biasanya kalau sama lawan main bisa lihat-lihatan, terus saling bertukar emosi. Saling memberikan aksi reaksi,” sambungnya.
Lebih lanjut, Jessica juga menjelaskan bahwa boneka tersebut dioperasikan oleh tim khusus. Sehingga, dia pun harus bekerja sama dengan tim itu untuk menyeimbangkan emosi antara dirinya dan boneka itu.
“Karena ini boneka animatronics, yang dioperasikan sama beberapa orang, jadi ketika beradegan sama boneka itu, kita juga harus bekerja sama dengan orang yang mengoperasikan bonekanya. Dan itu jauh lebih susah,” kata Jessica.
Jessica Mila berperan sebagai Tara, seorang wanita yang merasa sedih setelah sang adik meninggal. Tara menjalani hidupnya dengan depresi hingga ia berpikir untuk berkomunikasi dengan adiknya. Kemudian ia bertemu dengan boneka Bobby yang justru membawa petaka dalam hidup Tara dan Aryan (Winky Wiriawan).
“Bonekanya ini menjadi konflik di hubungan Tara dan Aryan. Boneka itu juga jadi konflik dalam hubungan Tara dan adiknya,” kata Jessica Mila.
Jessica Mila punya tantangan tersendiri saat berakting dengan boneka. Belum lagi ia juga pernah mendengar cerita horor ketika di tengah syuting The Doll 3. Syuting film ini menjadi pengalaman baru yang membuatnya letih.
Baca juga:
“Susah banget ketika di lokasi syuting harus berinteraksi dengan boneka. Bonekanya juga pakai mesin kadang suka ada problem harus stop dulu padahal emosi aku sudah dapat tapi mau enggak mau harus nungguin bonekanya,” kenang Jessica Mila.
“Pas syuting The Doll 3 ini di set udah enggak ada bercanda sih harus konsentrasi untuk tetap menjaga mood supaya emosinya enggak hilang gitu,” katanya.
Penasaran dengan Peran Psycho
Beradaptasi menjadi kunci Jessica Mila untuk menghidupkan karakternya. Dalam film The Doll 3, perempuan kelahiran 3 Agustus ini diceritakan mengalami depresi karena merasa sedih setelah kehilangan keluarganya.
“Aku sih bukan penakut ekstrem gitu cuma menghidupkan karakter Tara salah satunya dengan.. Apa yang dialamin sama Tara paling berat itu ketika dia kehilangan adiknya,” katanya.
“Kebetulan aku pernah mengalami kehilangan adik sepupu aku jadi emosi itu yang aku recall lagi. Gimana sih rasanya kehilangan adik sepupu aku. Aku dalami menjadi Tara karena sepanjang film itu ia stres dan depresi gitu,” kata Jessica Mila.
Selain The Doll, Jessica Mila juga banyak membintangi film dengan karakter yang berbeda. Hal ini membuatnya ingin terus mengeksplor peran khususnya dalam layar lebar dibandingkan sinetron.
“Aku udah main sinetron dari umur 10 tahun jadi sudah lama banget dan ketika bisa masuk film, aku jadi lebih pengin eksplor. Aku enjoy prosesnya lebih cepat dan lebih pasti,” jelas Jessica Mila.
“Kalau di film itu semua udah lebih terorganisir lah jadi aku bisa punya plan untuk hidup aku. Terus di film itu aku dikasih waktu untuk bisa menggali karakternya sebelum reading ada proses workshop, dari kostum, dari make up jadi lebih enak,” lanjutnya.
Soal peran, perempuan 29 tahun itu tidak pernah membatasi diri soal karakter maupun film. Namun ia sangat pilih-pilih baik dari cerita dan hal lainnya. Ia bahkan punya karakter impian yang belum pernah ia dapatkan.
“Dari dulu selalu pengin dapat (peran) orang yang agak psycho atau aneh karena selama ini lebih sering dikasih peran protagonis,” kata Jessica Mila.
Terlepas dari itu, Jessica Mila ingin tetap berkarya dalam dunia akting dengan berbagai peran yang akan ia hadirkan. Ia juga tidak menolak jika nantinya bisa kembali lewat film horor lagi.
“Semoga aku bisa terus berkarya dan menghasilkan karya yang menghibur banyak orang dan menginspirasi juga,” terang Jessica Mila.