Jawa Tengah Terus Pantau PMK, Serius Ditangani Seperti Hadapi COVID-19
JAKARTA - Tim surveilans Jawa Tengah terus bergerak menangani penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak. Mereka juga tengah menunggu vaksin untuk PMK yang rencana siap dalam dua bulan.
Hal itu disampaikan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo usai mengecek bantuan Padat Karya Produktif di Desa Tijayan, Kecamatan Manisrenggo, Kabupaten Klaten. Ganjar mengatakan, saat ini pihaknya masih terus memantau PMK.
“PMK masih dalam pantauan kita dan alhamdulillah dari kementerian sudah menyiapkan,” kata Ganjar, Rabu 25 Mei.
Disampaikan, pihaknya terus berkomunikasi dengan para ahli terkait penanganan PMK. Menurut para epidemiolog yang ditemuinya, penanganan PMK mirip dengan penanggulangan COVID-19.
“Jadi yang sakit diperiksa, dan yang positif dikarantina dan diobati. Saat pengobatan itu dilakukan, harapannya bisa mencegah penularan yang lebih banyak,” ujar Ganjar.
Model dan sistem karantina, imbuhnya, juga telah disiapkan oleh tim di masing-masing kabupaten/kota. Tim surveilans pun terus bergerak untuk mengambil langkah penanganan awal.
“Kemarin saya ketemu dengan orang yang memang bekerja di kementerian pertanian yang bekerja di produksi vaksin. Kira-kira dua bulan lagi (vaksin tersedia), maka tidak perlu panik,” tegasnya.
Baca juga:
Sembari menunggu vaksin siap, Ganjar mengatakan pengawasan ketat dilakukan dengan memperhatikan dan mengunci pergerakan hewan antarprovinsi.
“Kita sekarang melakukan pemantauan dengan ketat, termasuk pergerakan hewan antarprovinsi, antardaerah yang sudah terjangkit banyak PMK, untuk kita kunci agar mereka tidak keluar,” tandasnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan pada 17 Mei lalu terdeteksi saat ini total 48 ekor hewan ternak yang positif PMK, tersebar di 13 daerah.