Di Hadapan Sekjen PBB, Polri Pastikan 91 Command Center Siap Lakukan Pengamanan dan Penanganan Bencana
JAKARTA - Polri menyatakan fasilitas dan fitur di Command Center ITDC yang dibangun sudah sesuai standart guna mendukung pengamanan event Internasional, kegiatan masyarakat serta kepariwisataan.
Pernyataan itu disampaikan kepada Deputy Secretary General Of The United Nation, Mrs Amina J Mohhamed yang memeriksa kelengkapan fasilitas dan fitur dalam mendukung pengamanan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) serta manajemen monitoring bencana alam di Bali.
"Serta fungsi Command Center bisa dialihkan sebagai sistem manajemen dan monitoring serta penanggulangan bencana alam, gempa bumi dan tsunami apabila terjadi di Bali," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, Rabu, 25 Mei.
Dalam pemaparannya, Dedi juga menyebut pembangunan fasilitas ini untuk meningkatkan sinergitas dengan stakeholer terkait. Sehingga, sistem manajemen penanganan kebencanaan dan sistem Pengamanan terpadu dapat terbentuk dengan baik.
"Melengkapi sarana prasarana yang disesuaikan dengan kebutuhan. Membuat SOP bersama melalui TTX dan TFG," ungkap Dedi.
Kemudian, Polri bersama pihak terkait juga menggelar pelatihan dan simulasi. Tujuannya, penguatan koordinasi dan kerjasama antar instasi dan stakeholder.
Baca juga:
- Gelar Pertemuan Penanganan Kebencanaan PBB di Bali, Indonesia Bakal Tekankan Lima Hal Ini
- Temui Menlu Rusia di Moskow, Sekjen PBB: Kita Memiliki Interpretasi yang Berbeda Tentang Apa yang Terjadi di Ukraina
- Sahroni Minta BUMN Sponsori Formula E, PSI: Pasti Cekak Kekurangan Sponsor
- Anies: Formula E Kirimkan Pesan Jakarta Siap Jadi Kota Modern
Usai pemaparan rampung, Deputi Sekjen PBB yang mengambil alih sebagai pembicara mengapresiasi pembangunan Command Center tersebut. Bahkan, 91 Command Center ITD dikatakan sebagai sistem pengamanan percontohan untuk negara lain.
"Sehingga PBB akan menjadikan 91 Command Center ITDC sebagai contoh pembuatan fasilitas Command Center sistem penanganan kebencanaan di negara-negara di dunia di bawah UNDRR," kata Dedi.