Tidak Ada Tenggat Waktu dalam Operasi Militer Khusus di Ukraina, Pejabat Rusia: Nazisme Harus 100 Persen Diberantas
JAKARTA - Rusia tidak mengejar tenggat waktu saat melakukan operasi militer khusus di Ukraina, karena Nazisme harus sepenuhnya dimusnahkan. Jika tidak, maka akan mengangkat kepalanya lagi, Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolay Patrushev mengatakan kepada mingguan Argumenty i Fakty.
"Kami tidak mengejar tenggat waktu apa pun," kata Patrushev dalam wawancara, diminta untuk mengomentari kekhawatiran orang-orang tentang sifat operasi yang berlarut-larut, seperti melansir TASS 24 Mei.
"Nazisme harus 100 persen diberantas, atau akan muncul lagi dalam beberapa tahun, dan akan mengambil bentuk yang lebih buruk lagi," tegas Patrushev.
"Denazifikasi berarti seluruh rangkaian tindakan," katanya mengacu pada Konferensi Potsdam 1945, ketika Uni Soviet, Inggris dan Amerika Serikat sepakat untuk membasmi militerisme dan Nazisme Jerman.
"Selain menghukum penjahat Nazi, sekutu membatalkan undang-undang Third Reich, yang mengesahkan diskriminasi terhadap orang berdasarkan ras, etnis, bahasa, agama, dan pendapat politik," ungkap Patrushev, menambahkan bahwa doktrin Nazi juga telah dihapus dari kurikulum sekolah.
Baca juga:
- Denmark Janji Kirim Rudal Harpoon untuk Ukraina, Menteri Pertahanan AS: Semua Paham Taruhannya Perang Ini
- Siap Temui Presiden Putin untuk Akhiri Perang, Presiden Zelensky: Keputusan Tidak Bisa Diambil Tanpa Dia
- Sebut Nilai Penjualan Senjata AS ke Taiwan Tembus Rp1 Kuadriliun, China: Itu Melanggar Komitmen
- Sebut Nilai Penjualan Senjata AS ke Taiwan Tembus Rp1 Kuadriliun, China: Itu Melanggar Komitmen
Menurutnya, orang-orang di Barat tidak akan "melepas kacamata berwarna mawar" sampai preman Ukraina mulai mengamuk di jalan-jalan mereka, sindirnya, mengomentari keraguan Barat tentang keberadaan Nazi di Ukraina.
"Dalam membebaskan Ukraina dari Nazisme hari ini, negara kami mengejar tujuan yang sama seperti pada tahun 1945. Kali ini Inggris dan AS "mendukung Nazisme, bertindak agresif dalam hubungannya dengan sebagian besar negara," tandasnya.