Raih Laba Rp1,53 Triliun pada 2021, Sawit Sumbermas Pilih Akuisisi Perkebunan atau Perusahaan Sawit Ketimbang Buka Lahan Baru
JAKARTA - PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) menjadi salah satu perusahaan sawit yang ketiban rezeki dari naiknya harga minyak sawit mentah (CPO) pada tahun lalu. Hasilnya, laba bersih perseroan melesat 162 persen dari Rp580,53 miliar menjadi Rp1,53 triliun.
"Pencapaian kinerja yang positif tersebut tidak terlepas dari upaya perseroan untuk terus memperkuat strategi dan meningkatkan inovasi guna mencapai produk yang berkualitas, dengan fokus pada peningkatan nilai tambah produk, optimalisasi tingkat produksi dan penjualan, serta efisiensi dalam setiap kebijakan," kata Direktur Utama Sawit Sumbermas Nasarudin Bin Nasir dalam keterangannya, Senin 23 Mei.
Selain itu, dalam hal strategi bisnisnya perseroan akan mengoptimalkan lahan yang sudah ada serta lebih memilih mengakuisisi perkebunan atau perusahaan daripada membuka lahan baru.
Sebagai tambahan informasi, hingga akhir tahun 2021, kegiatan usaha Sawit Sumbermas didukung oleh sembilan anak perusahaan, dengan mengelola kegiatan usaha yang terintegrasi yang terdiri dari 23 perkebunan kelapa sawit, delapan pabrik kelapa sawit (PKS), serta satu pabrik biogas.
Nasarudin menjelaskan, seiring kondisi ekonomi global dan nasional yang mulai pulih dari dampak pandemi COVID-19, perseroan tidak hanya berhasil mempertahankan kinerja yang positif, melainkan mampu memberikan pencapaian yang lebih. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan volume dari sisi penjualan tumbuh 29,72 persen yoy mencapai Rp5,20 triliun.
Sepanjang 2021, Sawit Sumbermas sebenarnya hanya mampu memproduksi 444.720 metrik ton CPO, atau turun 0,77 persen dibandingkan produksi tahun 2020 sebanyak 448.185 metrik ton. Bahkan, angka itu di bawah target produksi yang dicanangkan sebesar 527.425 metrik ton.
"Penurunan ini terutama karena perseroan melakukan pembelian tandan buah segar dari luar yang cukup banyak, serta curah hujan yang tinggi, sehingga berpengaruh terhadap proses pemupukan tanaman yang menganggu produktivitas," kata Nasarudin menambahkan.
Baca juga:
CFO Sawit Sumbermas Jap Hartono menambahkan, peningkatan penjualan CPO SSMS naik 20,20 persen atau sebesar Rp4,40 triliun disbanding tahun 2020 yang sebesar Rp3,66 triliun. Begitu juga dengan penjualan inti sawit (PK) yang meningkat 90,68 persen atau sebesar Rp240,88 miliar dibandingkan penjualan tahun sebelumnya yang sebesar Rp126,32 miliar.
"Yang juga membanggakan meningkatnya penjualan minyak inti kelapa sawit (PKO) sebesar 90,68 persen atau senilai Rp414 miliar jika dibandingkan tahun 2020 yang senilai Rp257 miliar," ujar Hartono.
Atas hasil kinerja 2021 itu, perseroan berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan sebagai salah satu upaya membuka pangsa pasar yang lebih luas. Kualitas produk yang lebih baik tentunya akan meningkatkan daya saing perseroan, terutama di pasar ekspor yang sangat kompetitif.