Cerita Chloe Madeley soal Tanggapan Orang Tua Saat Melihat Foto Seksi Pertamanya
JAKARTA - Ketika anak perempuan berpose tidak senonoh dalam sesi pemotretan, apa pendapat ayah mereka? Chloe Madeley - kolumnis The Sun dan putri pembawa acara TV Richard - adalah orang yang tepat untuk ditanya, karena dia sendiri pernah berada di posisi itu.
Setelah putri pentolan Oasis, Noel Gallagher, Anais (20) menyebar foto-foto mengenakan pakaian dalam dan mengakui ayahnya tidak tahu, Chloe menceritakan pengalamannya.
Ia juga memuji gadis-gadis lain yang merupakan putri para orang tua terkenal, dari Daisy Lowe hingga Iris Law, yang telah memilih untuk melakukan sesi foto dewasa.
Bermata indah, lincah, dan terlihat trendi dalam balutan lingerie, tidak ada keraguan bahwa Anais Gallagher terlihat sangat cantik dalam pemotretan pakaian dalam terbarunya.
Baca juga:
Tetapi pengakuannya bahwa dia belum memberi tahu ayahnya tentang pengambilan gambar seksi, itu menimbulkan pertanyaan - apa yang akan dilakukan sang rocker ketika melihat foto 'panas' putrinya.
"Saya yakin dia (Noel) sangat bangga pada putrinya yang cantik. Dia juga akan sangat ingin melindunginya dan memastikan bahwa semua yang dia lakukan sesuai dengan persyaratannya sendiri, seperti yang dilakukan ayah saya - Richard Madeley dari acara televisi Richard dan Judy - lakukan untuk saya," kata Chloe dilansir dari The Sun, Sabtu, 17 Oktober.
"Saya baru berusia 19 tahun ketika melakukan pemotretan pertama saya, untuk majalah FHM. Saya sangat senang diminta melakukannya sehingga ketika saya menyampaikannya kepada orang tua saya, saya cukup memohon kepada mereka."
Chole menambahkan, kedua orang tuanya menganggap foto-foto Chloe sangat menghibur, tetapi ia mengingat ada beberapa aturan dasar (yang cukup jelas) yang diterapkan orang tuanya; jangan terjebak untuk mengenakan apa pun yang membuatnya tidak nyaman, pastikan sebelum foto dipublikasikan ada persetujuan dari sang model, ajak teman dan beri tahu mereka untuk menjadi devil's advocate (seseorang yang mengambil posisi berlawanan dengan argumen orang lain, bukan karena tak setuju dengan argumen itu, melainkan hanya ingin menguji keabsahan atau validitas argumen tersebut) setiap saat.
"Semua aturan ini dirancang untuk membuat saya merasa nyaman, memegang kendali, dan berpikir sebelum menyetujui apa pun. Mereka melindungi saya," tandas Chloe.