Terpilih Sebagai PM Australia, Anthony Albanese Dilantik Hari Ini Sebelum Pertemuan Kelompok Keamanan Quad di Jepang

JAKARTA - Pemimpin Partai Buruh Australia Anthony Albanese akan dilantik sebagai perdana menteri ke-31 Negeri Kanguru itu pada Hari Senin, menjanjikan 'perjalanan perubahan' dengan mengatasi perubahan iklim, meningkatnya biaya hidup, dan ketidaksetaraan.

Partai Buruh kembali berkuasa setelah sembilan tahun dalam oposisi sebagai, gelombang dukungan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk Hijau dan independen yang berfokus pada iklim, kebanyakan wanita, membantu mengakhiri hampir satu dekade pemerintahan oleh koalisi konservatif dalam pemilihan umum Hari Sabtu.

Sementara pemungutan suara masih dihitung dan susunan pemerintahan belum selesai, Albanese dilantik sehingga dia bisa menghadiri pertemuan kunci dari kelompok keamanan 'Quad' di Tokyo, Jepang Selasa besok.

Albanese, dibesarkan di perumahan umum oleh seorang ibu tunggal dengan pensiun disabilitas, akan dilantik oleh Gubernur Jenderal David Hurley dalam sebuah upacara di ibu kota negara, Canberra.

"Ini adalah hari besar dalam hidup saya, tetapi hari besar bagi negara, ketika kita mengubah pemerintahan," kata Albanese kepada wartawan di luar rumahnya di pinggiran kota Sydney menjelang pelantikan, melansir Reuters 23 Mei.

"Saya ingin menyalurkan kesempatan yang kita miliki untuk membentuk perubahan sehingga kita membawa orang-orang bersama kita dalam perjalanan perubahan. Saya ingin menyatukan negara," sambungnya.

Wakil pemimpin Partai Buruh Richard Marles dan tiga menteri utama, Penny Wong, Jim Chalmers dan Katy Gallagher juga dilantik. Wong rencananya ikut dengan Albanese dalam perjalanan Quad.

Albanese mengatakan dia berbicara dengan Presiden AS Joe Biden pada Minggu malam, berharap untuk bertemu dengannya bersama dengan Perdana Menteri Jepang dan India pada Hari Selasa. Dia akan kembali ke Australia pada hari Rabu.

"Kunjungan ini sejalan dengan apa yang dilihat Pemerintah Alba sebagai tiga pilar kebijakan luar negeri Australia: aliansi kami dengan Amerika Serikat, keterlibatan kami dengan kawasan, dan dukungan kami untuk forum multilateral," terang Albanese dalam sebuah pernyataan.