Koalisi Indonesia Bersatu Bukan Kendala Bagi Pemerintah Jokowi, Justru Penguatan
JAKARTA - Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari, menilai pembentukan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas Partai Golkar, PAN dan PPP, bukanlah kendala bagi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dua menteri yang menjadi pimpinan partai dari koalisi tersebut juga turut dibahas.
Menurut Qodari, koalisi ini bisa menjadi penguatan terhadap pemerintahan. “Koalisi ini misinya adalah menyukseskan dan melanjutkan pembangunan yang dilaksanakan oleh Pak Jokowi. Jadi, justru menjadi penguatan terhadap koalisi yang sudah ada di pemerintahan saat ini,” ujar Qodari, Sabtu, 21 Mei.
Qodari menyayangkan, jika ada persepsi yang membuat dikotomi antara kerja-kerja menteri dan kerja-kerja politik pemimpin partai. Meskipun banyak menilai negatif, tapi menurutnya, KIB memang sangat strategis. Sebaliknya beberapa partai lain, sampai saat ini masih kesulitan untuk membentuk koalisi.
“Bagi saya justru sejalan. Jadi kinerja politik dari seorang tokoh politik yang menjadi menteri itu justru insentif elektoralnya didapatkan jika dia dapat bekerja secara maksimal sebagai bagian dari pemerintahan," katanya.
Baca juga:
- Dua WNI yang Merupakan Suami Istri Terciduk Satgas COVID-19 Beijing, Kenapa?
- Kabar Gembira dari Satgas: Provinsi Babel Nihil Penambahan Kasus COVID-19, Pasien Tinggal Sisa 7 Orang
- Gerindra DKI Minta Penamaan Sirkuit Formula E Diganti Memakai Bahasa Indonesia
- Pertahankan Status Daftar Putih, Keselamatan dan Keamanan Pelayaran di Indonesia Meningkat
"Justru kalau dia kinerjanya tidak maksimal sebagai menteri, maka itu akan memperkecil insentif politiknya,” sambung Qodari.
Qodari berpendapat, kinerja menteri dan kinerja politik pimpinan partai di KIB tidak bertentangan, tapi bisa saling sinergis dan memperkuat. Sebab semakin bagus kinerja pemerintahan, maka makin bagus pula insentif elektoral mereka.
“Karena insentif elektoral ini pasti ingin tinggi maka kinerjanya pasti ingin bagus pula,” kata Qodari.